Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Turki dan Amerika Serikat mulai berpatroli secara independen di bagian utara Suriah sepanjang garis yang memisahkan kawasan-kawasan yang dikendalikan Turki dari kota Manbij.
Pemerintahan Ankara menyatakan bahwa para petempur milisi Kurdi berpangkalan di kota itu, kata militer Turki pada Senin (18/6).
Awal bulan ini Turki dan AS menyepakati satu persetujuan tentatif untuk mengatasi perselisihan mengenai kota itu yang telah berlangsung selama beberapa bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip
Reuters, Selasa (19/6), Ankara telah dibuat marah karena AS mendukung milisi YPG Kurdi - yang dipandangnya sebagai organisasi teroris - dan telah mengancam akan menyasar Manbij karena kehadiran para petempur Kurdi di sana bersama dengan tentara AS.
"Berdasarkan Peta Jalan Manbij dan Prinsip Keamanan yang sebelumnya disepakati, kegiatan-kegiatan patroli independen yang dilakukan tentara Turki dan pasukan AS telah dimulai di garis antara kawasan (yang dikuasai Turki) dan Manbij," kata angkatan bersenjata Turki di Twitter.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan tentara Turki akan masuk Manbij tahap demi tahap. Namun dia enggan memberikan penjelasan secara rinci.
Turki telah melancarkan dua kampanye militer lintas batas bersama dengan para pemberontak Suriah dalam dua tahun terakhir. Kampanye pertama yang diberi nama "Perisai Eufrat", bertujuan mengusir pasukan IS dan YPG dari perbatasan, dan kedua yang disebut "Cabang Olive", bertujuan membersihkan kota Afrin dari YPG.
Kepala milisi yang mengendalikan kota itu, Dewan Militer Manbij, membenarkan tentara Turki telah mulai berpatroli. Dewan itu berafiliasi dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didominasi pengikut YPG dukungan AS di bagian utara Suriah.
"Di pihak Manbij ada Dewan Militer Manbij dan pasukan koalisi yang berpatroli," kata Muhammad Abu Adel kepada Reuters, dengan menambahkan, tentara Turki dan sekutu pemberontak Suriah mereka berpatroli di sisi lain.
Turki memandang YPG merupakan perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdi (PKK), yang telah melancarkan pemberontakan sejak tahun 1980an. Lebih 40.000 orang meninggal dalam bentrokan-bentrokan.
Menyusul sukses operasi di Afrin, Presiden Turki Tayyip Erdogan dilaporkan beberapa waktu lalu mengancam akan menggempur dan merebut Manbij.
(osc)