Jakarta, CNN Indonesia -- Dua belas remaja dan pelatih sepak bola yang diselamatkan setelah terjebak di sebuah gua di Thailand akan menggelar konferensi pers usai keluar dari rumah sakit hari ini, Rabu (18/7).
"Alasan mengadakan konferensi pers ini adalah agar media dapat bertanya kepada mereka dan setelah itu mereka dapat kembali ke kehidupan normal mereka tanpa gangguan media," ujar juru bicara pemerintahan Thailand, Sunsern Kaewkumnerd, kepada
AFP.
Sunsern kemudian mengatakan bahwa konferensi pers ini juga akan sedikit berbeda demi menghindari tekanan jangka panjang pada para remaja anggota tim sepak bola Wild Boars yang terperangkap di Gua Tham Luang selama dua pekan itu.
Departemen hubungan masyarakat Provinsi Chiang Rai akan memilah pertanyaan dari berbagai media sebelum menyerahkan daftar pilihan mereka ke psikiatris para remaja untuk disaring lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sunsern, konferensi pers bertajuk "Mengantar Wild Boars Pulang" itu akan digelar dengan gaya informal dengan satu moderator dan disiarkan di berbagai stasiun televisi besar selama sekitar 45 menit.
"Mereka akan langsung pulang ke rumah setelah konferensi pers tersebut," ucap Sunsern.
Tim dokter menyarankan orang tua para remaja untuk menghindari kontak langsung dengan jurnalis setidaknya selama satu bulan setelah keluar rumah sakit.
Meski para remaja dan pelatihnya itu sudah dinyatakan sehat secara fisik dan mental, tapi petugas medis akan terus melakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah trauma yang mungkin masih ada.
Kedua belas remaja ini menjadi sorotan publik sejak diketahui terperangkap di dalam gua pada akhir bulan lalu.
Awalnya, mereka hanya ingin menjelajahi gua itu selama satu jam setelah mengikuti latihan rutin pada 23 Juni lalu. Namun kemudian, hujan mengguyur dan gua itu terperangkap banjir.
Setelah sembilan hari hidup tanpa persediaan makanan dan minuman pasti, mereka akhirnya ditemukan oleh penyelam Inggris.
Para penyelamat sempat kelimpungan mencari cara untuk menyelamatkan mereka karena medan yang sulit dan cuaca tak mendukung. Satu mantan penyelam angkatan laut Thailand bahkan tewas dalam upaya penyelamatan.
Tak hanya Thailand, sejumlah ahli selam dari berbagai negara pun ikut serta dalam upaya penyelamatan para remaja itu, termasuk dari Amerika Serikat dan Australia.
Mereka akhirnya berhasil diselamatkan dalam operasi besar-besaran pada 9 sampai 10 Juli lalu.
(has)