Keluarga Pencuri Pesawat Alaska Airlines Merasa Hancur

CNN | CNN Indonesia
Minggu, 12 Agu 2018 21:29 WIB
Richard Russell, 29, seorang montir menerbangkan pesawat turboprop berkapasitas 76 penumpang selama satu jam tanpa otorisasi dari Bandara Seattle-Tacoma.
Ilustrasi pesawat hilang. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga Richard Russell, pelaku pencurian pesawat Alaska Airlines mengaku 'terkejut dan sangat sedih'. Russell diketahui menerbangkan pesawat turboprop Horizon Air berkapasitas 76 kursi tanpa otorisasi dari Bandara Internasional Seattle-Tacoma sebelum jatuh di Pulau Ketron, sekitar 40 kilometer setelah lepas landas, Jumat (10/8).

"Ini benar-benar mengejutkan kami, kami hancur oleh peristiwa ini," kata keluarga itu dalam sebuah pernyataan, Sabtu (11/8) malam.

Pernyataan keluarga menyatakan Russell, 29, adalah 'suami yang setia, putra yang penuh kasih dan seorang teman yang baik.'

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekaman audio Russell dengan menara pengawas lalu lintas udara selama penerbangan satu jam itu menyebut bahwa dia "tidak berniat untuk menyakiti siapa pun."

"Dia benar saat menyatakan ada begitu banyak orang yang mencintainya," demikian pernyataan keluarga seperti dilansir CNN.



Russell, petugas pendukung di darat Horizon Air telah tiga setengah tahun terakhir, adalah satu-satunya orang di atas pesawat itu. Tugasnya adalah mengarahkan pesawat untuk lepas landas, dan mendekati gerbang, menangani bagasi, merapikan dan menghilangkan es dari pesawat.

Agen intelijen FBI di Seattle menyatakan insiden itu bukan aksi terorisme. Peristiwa itu memicu pertanyaan soal keamanan bandara. Penyidik FBI menuju lokasi kecelakaan untuk mengambil data perekam pesawat dan jasad Russell sebagai bagian dari penyelidikan kriminal.

Russell sempat menyatakan kepada petugas pengawas lalu lintas udara bahwa pesawat kehabisan bahan bakar, sebelum akhirnya jatuh di Pulau Ketron, Alaska.

[Gambas:Video CNN] (nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER