Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian
Perancis menangkap lima laki-laki dan satu perempuan pendukung gerakan sayap kanan yang diduga merencanakan serangan terhadap Presiden
Emmanuel Macron.
Seorang sumber mengatakan kepada
Reuters bahwa eenam orang itu ditangkap secara terpisah dalam operasi di kawasan Isere, Moselle, dan Ille-et-Vilaine pada Selasa (6/11).
Penangkapan ini dilakukan berdasarkan perintah badan mata-mata Perancis (DGSI)atas kecurigaan perencanaan serangan terhadap Macron.
Dalam sebuah wawancara pada Minggu (4/11) lalu, Macron memang mengakui ada ancaman yang semakin besar dari gerakan sayap kanan di seluruh Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perancis sendiri sudah mengambil sejumlah langkah pencegahan, seperti menginterogasi sepuluh orang yang diduga terkait dengan gerakan sayap kanan radikal pada Juni lalu.
Satu sumber mengatakan kepada
Reuters bahwa kesepuluh orang itu terlibat dalam jaringan teroris yang ingin "melawan pihak yang menjadi ancaman bagi Islam.
Pemeriksaan ini berujung pada penyitaan bahan-bahan untuk membuat alat peledak, senjata, dan amunisi oleh kepolisian.
Namun, belum diketahui kaitan antara penangkapan pada pekan ini dengan pemeriksaan Juni lalu.
(has)