Delegasi Negara OKI Kunjungi Produsen Vaksin di Bandung

Advertorial | CNN Indonesia
Selasa, 27 Nov 2018 00:00 WIB
Direktur Utama Bio Farma, M. Rahman Roestan memaparkan saat ini vaksin yang diproduksi oleh Indonesia melingkupi 12 produk.
Foto: dok. Bio Farma
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama Bio Farma, M. Rahman Roestan memaparkan saat ini vaksin yang diproduksi oleh Indonesia melingkupi 12 produk. Vaksin tersebut digunakan untuk program imunisasi dasar dan imunisasi nasional dan sudah didistribusikan di lebih dari 140 negara.

Sejumlah delegasi negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI), telah mengunjungi Bio Farma di Bandung. Delegasi ini ingin memastikan bahwa proses produksi dan proses fungsi pengawasan negaranya, sudah memenuhi standar WHO. Mereka juga menginginkan untuk kemandirian produksi vaksin di negara OKI.

Bio Farma dengan senang hati berbagi pengalaman dan pengetahuan, dalam memberikan pemahaman dan juga memberikan sebagian expertise kepada rekan-rekan yang berkunjung.

Pada pertemuan sebelumnya di Jakarta juga dibahas mengenai harmonisasi halal di negara-negara OKI. Diskusi berlanjut di Bandung, mengenai vaksin yang diproduksi oleh Indonesia dari sisi quality, safety, serta efficacy-nya sudah memenuhi syarat. Pihaknya mendukung program kerja sama dan juga siap untuk diajak kerja sama oleh negara-negara Islam untuk memunculkan kemandirian di wilayah negara OKI.
Foto: dok. Bio Farma
"Pertemuan ini sangat strategis, karena bisa mendatangkan delegasi dari negara-negara OKI, terutama dalam bidang vaksin dan medicine. Para delegasi ini datang dari perwakilan industri nasional serta dari Badan POM di negaranya. Sehingga ini sangat penting untuk bisa menjamin vaksin dan medicine yang beredar di negara masing-masing itu sudah sesuai kualitas," ujar Rahman.

Ia juga menambahkan jika Bio Farma sebagai produsen Vaksin dan Antisera, saat ini berkembang menjadi perusahaan Life Science, yang sudah diakui Badan Kesehatan Dunia. Dari 57 negara anggota OKI hanya ada 2 negara yang sudah diakui Badan Kesehatan Dunia untuk vaksin. Untuk yellow fever telah diproduksi oleh Senegal, dan sudah diakui Badan Kesehatan Dunia, Meskipun begitu, produksinya hanya untuk kebutuhan Afrika Tengah dan Afrika Barat.

Hadir pula beberapa perwakilan delegasi serta perwakilan dari Badan POM. Serta Sekretariat OKI, Abdunur Sekindi menyampaikan dalam sambutannya bahwa Bio Farma Indonesia merupakan industri yang paling diandalkan oleh kelompok yang dibentuk OKI, yaitu Vaccine Manufacturing Group (VMG).

"Bio Farma ini sebagai Pionir, dan sebelumnya juga sudah membantu perusahaan Arabio, perusahaan vaksin yang berkantor pusat di Saudi Arabia. Bio Farma juga telah membantu beberapa perusahaan seperti maroko, tunisia, dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan," ungkapnya.

Bahkan, khususnya dengan Arab, Saudi Arabia dan beberapa negara seperti Tunisia, Bangladesh, Mesir,Maroko, Turki.   Ini ada tujuan utama untuk saling membantu, saling menguatkan sehingga bisa tercapai kemandirian vaksin di negara OKI. (adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER