Kemlu Panggil Wadubes Saudi Minta Klarifikasi soal Aksi 212

CNN Indonesia
Selasa, 04 Des 2018 09:08 WIB
Kemlu RI memanggil Wakil Dubes Arab Saudi guna meminta klarifikasi terkait kicauan Dubes Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi soal aksi 212.
Ilustrasi. (CNNIndonesia/Riva Dessthania Suastha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri RI memanggil Wakil Duta Besar Arab Saudi di Jakarta guna meminta klarifikasi terkait kicauan Dubes Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi yang dianggap mencampuri urusan politik dalam negeri Indonesia terkait aksi 212.

"Karena Dubes Saudi sedang berada di luar negeri, hari Senin siang, Wakil Dubes/Kuasa Usaha Sementara Saudi di Jakarta secara resmi dipanggil ke Kemlu," ucap juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir, kepada CNNIndonesia.com pada Selasa (4/12).

Arrmanatha mengatakan bahwa Kemlu sudah memanggil perwakilan kedubes itu sebelum ada gelombang protes di Indonesia.
Pemanggilan ini dilakukan setelah dalam salah satu kicauan di akun Twitter pribadinya, Osama menyinggung aksi 212, pembakaran bendera berkalimat tauhid, dan tudingan tidak langsung GP Ansor sebagai ormas sesat dan menyimpang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kicauan yang sempat diunggah pada Minggu (2/11) itu pun langsung memicu protes GP Ansor dan netizen.

Menurut Arrmanatha, kicauan Osama tersebut tidak sesuai dengan prinsip hubungan diplomatik.

"Substansi pernyataan sosmed Dubes Saudi tidak tepat. Secara etika penyampaian pernyataan seperti yang ada dalam sosmed Dubes Saudi tidak sesuai dengan prinsip hubungan diplomatik," kata Arrmanatha.
Kicauan Osama dipermasalahkan PBNU dan GP Ansor sebab dalam tangkapan layar atau capture yang dilampirkan dalam keterangan pers Gerakan Pemuda Ansor, Osamah menulis 'pembakaran bendera tauhid oleh kelompok sesat.'

"Berkumpulnya jutaan manusia dalam rangka persatuan Islam, sebagai reaksi atas pembakaran bendera atau panji tauhid dari kelompok yang sesat sebulan lalu, dihadiri oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan, calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Untuk tidak mendekati keramaian dan kemacetan yang berada di wilayah Monas tersebut," demikian penggalan kicauan Osama dalam bahasa Arab yang dikutip Gerakan Pemuda Ansor.

Kicauan Osama tersebut viral di media sosial. GP Ansor mendesak Kemlu untuk meminta klarifikasi dan permintaan maaf dari Osama.
Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menganggap pernyataan Osama itu melanggar keras hubungan diplomatik RI-Saudi dengan mencampuri urusan politik suatu negara di luar kewenangannya.

Kicauan Osama juga membuat geram warganet. Tagar #pulangkanOsamahsuaibi sempat meramaikan media sosial. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, sampai pada pukul 23.58 WIB tagar tersebut menduduki peringkat keempat dalam top 10 Indonesia. (rds/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER