Militan ISIS Dilaporkan Bawa Lari Jutaan Dolar Usai Terdesak

CNN Indonesia
Senin, 18 Feb 2019 15:45 WIB
Militan ISIS dilaporkan melarikan uang sekitar US$200 juta, setelah semakin terdesak oleh serangan pasukan koalisi Kurdi-Amerika Serikat.
Ilustrasi anggota Pasukan Demokratik Suriah (SDF) saat bertempur melawan militan ISIS di Kota Deir al-Zour, Suriah. (Fadel SENNA / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar seribu militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan lari Suriah ke wilayah pegunungan dan gurun yang terletak di sebelah barat Irak Barat dalam enam bulan terakhir. Mereka juga diduga membawa lari uang tunai sekitar US$200 juta (atau sekitar Rp2 triliun).

Seperti dilansir CNN, Senin (18/2), sejumlah petinggi militer AS menyatakan ISIS saat ini memang sudah kalah tidak hanya dari segi wilayah kekuasaan. Namun, ISIS juga kehilangan jejaring, sumber pendapatan, hingga pemasok senjata serta pihak-pihak yang memberi mereka tempat untuk bersembunyi.

Salah satu pihak yang selama ini gencar memerangi ISIS adalah etnis Kurdi. Meski begitu, Amerika Serikat yang menjadi sekutu mereka ragu kalau di kemudian hari pasukan Kurdi mampu mengatasi ancaman ISIS yang tersisa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"(ISIS) masih punya pemimpin, pasukan, orang-orang yang membantu, dan sumber daya, jadi tekanan militer penting untuk terus memburu jaringan itu," kata Votel.

Senada dengan Votel, Kepala Badan Intelijen Inggris (MI6), Alex Younger alias C, menyatakan meski ISIS sudah hampir takluk secara de facto, tetapi mereka bisa mengubah bentuk organisasi dan taktik. Di samping itu, kekuatan ISIS yang melemah digunakan oleh kelompok pecahan Al Qaeda di Suriah, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) atau Komite Pembebasan Syam, untuk bangkit lagi.

Menurut Panglima Pasukan Demokratik Suriah (SDF), Chia Kobani, wilayah kekuasaan ISIS saat ini diperkirakan tinggal 700 meter persegi. Dia menyatakan pasukannya berhasil membebaskan sepuluh sandera selama beberapa hari pertempuran. Saluran komunikasi radio yang kerap digunakan militan ISIS saat ini sudah tidak terlalu aktif.

[Gambas:Video CNN]

Menurut Juru Bicara SDF, Mustafa Bali, sebagian militan ISIS saat ini bersembunyi di wilayah gurun Badia di Suriah. Dari sana mereka melakukan serangan bom bunuh diri terhadap posisi-posisi yang dikuasi pasukan SDF.

Pasukan etnis Kurdi yang menjadi komponen utama SDF saat ini juga sedang gelisah, setelah Presiden AS, Donald Trump, menyatakan bakal menarik mundur seluruh pasukannya. Sebab, selama ini mereka bergantung dari pasokan dan bantuan AS dalam menghadapi ISIS.


Akan tetapi, etnis Kurdi yang bermukim di wilayah Suriah dekat perbatasan dengan Turki juga dimusuhi. Turki menganggap mereka sebagai kelompok teroris karena memproklamirkan kemerdekaan Kurdistan. Sedangkan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, mengancam tidak akan membela jika diserang Turki Kurdi jika berkeras ingin merdeka. (ham/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER