Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan Angkatan Bersenjata
India dilaporkan berhasil menewaskan dua dalang bom bunuh diri di
Kashmir. Keduanya tewas dalam kontak senjata pada Senin (18/2).
Seperti dilansir surat kabar
Reuters, kedua warga negara Pakistan dan merupakan anggota kelompok Jaish-e-Mohammad (JeM).
Dalam kontak senjata itu, empat tentara India dan seorang warga sipil tewas. Salah satu polisi mengatakan pada Reuters, seorang militan yang tewas diidentifikasi sebagai Abdul Rashid Gazi alias Kamran Bhai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan India sebelumnya telah menutup desa Pinglan di distrik Pulwama, Kashmir, tempat peristiwa serangan bom terjadi. Mereka juga memberlakukan jam malam.
Menurut seorang jurnalis di Pulwama, Mohammad Yunis, mengatakan pasukan India mengevakuasi warga sipil yang masih terperangkap di rumah. Kepolisian India mengatakan mereka menahan 23 orang yang diduga memiliki terkait dengan para pelaku serangan bom.
Serangan bom bunuh diri terhadap konvoi anggota korps paramiliter di Kashmir pada Kamis (14/2) pekan lalu menewaskan 40 orang. Serangan tunggal ini menjadi yang paling mematikan terhadap pasukan India, dalam konflik yang sudah berlangsung selama tiga dasawarsa di wilayah mayoritas Muslim.
Kelompok militan Jaish-e-Mohammad yang berbasis di Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. India menuduh Pakistan ikut membantu menyembunyikan kelompok itu, tetapi dibantah.
[Gambas:Video CNN]
Perdana Menteri India Nahendra Modi, yang akan menghadapi pemilihan umum pada Mei mendatang menyatakan dia telah menyerahkan kepada angkatan bersenjata menyikapi serangan bom itu.
Kashmir merupakan pusat konflik antara India dan Pakistan selama puluhan tahun. Kedua negara tersebut saling mengklaim sepenuhnya, wilayah itu dibagi untuk kedua negara.
Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan mengirim utusan ke wilayah perbatasan Kashmir untuk meredam ketegangan.
Serangan bom itu telah memicu kemarahan warga India. Pesan-pesan bernada pembalasan dendam berseliweran di linimasa media sosial setempat.
Persatuan Seluruh Pedagang India bahkan menyarankan menggelar aksi mogok nasional untuk memprotes serangan itu. Alhasil, toko-toko di sejumlah pusat niaga di beberapa negara bagian India tutup pada hari ini.
(ham/ayp)