Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Turki,
Recep Tayyip Erdogan, memerintahkan penahanan 295 tentara aktif pada Jumat (22/2). Jaksa mengatakan ratusan personel militer itu diduga terlibat jaringan
Fethullah Gulen, cendekiawan yang dituduh menjadi dalang upaya
kudeta yang gagal pada 2016 lalu.
Para personel militer itu termasuk sejumlah perwira menengah dan pertama yakni tiga kolonel, delapan mayor, dan sepuluh letnan. Sebagian besar tentara tersebut merupakan anggota angkatan darat sementara sisanya merupakan personel angkatan laut dan udara.
Dikutip
Reuters, kantor kejaksaan mengatakan kepolisian akan meluncurkan operasi penangkapan secara serentak sekitar pukul 01.00 dini hari waktu setempat.
Hingga kini belum jelas jumlah personel militer yang sudah ditangkap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak kudeta gagal pada 15 Juli 2016, pemerintahan Erdogan terus memburu dan menahan orang-orang yang dianggap terlibat.
[Gambas:Video CNN]Sekitar 250 orang tewas dalam upaya kudeta gagal itu. Sejauh ini pemerintah Turki telah menangkap 192 orang yang diduga sebagai pengikut Gulen.
Lebih dari 77 ribu orang juga telah mendekam di penjara sembari menunggu persidangan akibat upaya kudeta tersebut.
Sementara itu, sekitar 150 ribu pegawai negeri sipil, personel militer dan pegawai-pegawai lainnya juga dipecat atau dirumahkan karena dicurigai terlibat jaringan Gulen.
Gulen merupakan mantan sekutu Erdogan yang bermukim dalam pengasingan di Amerika Serikat sejak 1999. Dia membantah tuduhan itu dan mengutuk kudeta yang gagal.
Gulen membentuk organisasi yang dikenal sebagai FETO. FETO dicap sebagai kelompok teroris oleh pemerintahan Turki.
(rds/ayp)