Kerusuhan Penjara Brasil, 46 Napi Dipindahkan
CNN Indonesia
Rabu, 31 Jul 2019 06:27 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pejabat penjara Brasil mengatakan 46 orang narapidana yang terlibat kerusuhan berdarah di penjara awal pekan kemarin telah dipindahkan ke fasilitas penahanan, termasuk penjara federal di ibu kota negara bagian Belem.
Mereka yang dipindahkan, 16 di antaranya adalah pimpinan geng yang diduga menjadi pemicu kerusuhan di penjara tersebut.
Sebagai informasi, kerusuhan meletus di penjara Brasil akhir pekan lalu. Kerusuhan telah mengakibatkan 57 orang tahanan tewas. Dari 57 orang tahanan yang tewas tersebut, 16 di antaranya dalam keadaan terpenggal kepalanya.
Kerusuhan Senin kemarin merupakan yang paling mematikan di Brasil dalam beberapa dekade. Sebelumnya, kerusuhan juga sempat meletus di penjara Brasil pada Mei lalu.
Akibat kerusuhan tersebut, setidaknya 55 narapidana tewas. Kerusuhan juga pernah terjadi pada 1992.
Kerusuhan menewaskan 111 tahanan tewas. Kerusuhan terjadi ketika pasukan keamanan menghentikan pemberontakan di penjara Carandiru yang sangat besar di luar Sao Paolo.
Amnesti Internasional meminta Brazil untuk segera mengambil penyelesaian atas masalah tersebut. "jika tidak ada yang dilakukan untuk mengubah situasi," kata Amnesti seperti dikutip dari AFP, Rabu (31/7).
Juliana Melo, seorang profesor di Universitas Federal Rio Grande do Norte mengatakan walau kerusuhan sudah sering terjadi ",Saya tidak melihat banyak dari akhir pembantaian ini," katanya. [Gambas:Video CNN]
(afp/agt)
Mereka yang dipindahkan, 16 di antaranya adalah pimpinan geng yang diduga menjadi pemicu kerusuhan di penjara tersebut.
Sebagai informasi, kerusuhan meletus di penjara Brasil akhir pekan lalu. Kerusuhan telah mengakibatkan 57 orang tahanan tewas. Dari 57 orang tahanan yang tewas tersebut, 16 di antaranya dalam keadaan terpenggal kepalanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat kerusuhan tersebut, setidaknya 55 narapidana tewas. Kerusuhan juga pernah terjadi pada 1992.
Kerusuhan menewaskan 111 tahanan tewas. Kerusuhan terjadi ketika pasukan keamanan menghentikan pemberontakan di penjara Carandiru yang sangat besar di luar Sao Paolo.
Amnesti Internasional meminta Brazil untuk segera mengambil penyelesaian atas masalah tersebut. "jika tidak ada yang dilakukan untuk mengubah situasi," kata Amnesti seperti dikutip dari AFP, Rabu (31/7).
Juliana Melo, seorang profesor di Universitas Federal Rio Grande do Norte mengatakan walau kerusuhan sudah sering terjadi ",Saya tidak melihat banyak dari akhir pembantaian ini," katanya.
(afp/agt)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK