Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Prancis,
Emmanuel Macron mengatakan keputusan
Iran untuk meningkatkan pengayaan uranium sebagai hal yang sangat buruk.
Ia mengatakan beberapa hari kedepan akan melakukan upaya diskusi dengan Iran terkait konsekuensi secara kolektif.
"Saya akan mengadakan diskusi dalam beberapa hari mendatang termasuk dengan pemerintah Iran. Kami akan mengambil keputusan terkait konsekuensi secara kolektif," kata Macron disela kunjungannya ke Beijing, China, Rabu (6/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip
AFP, ia mengatakan akan berupaya mendesak Iran akan kembali ke dalam kerangka kesepakatan. Disamping itu, ia juga akan menyertakan berbagai kelonggaran terkait sanksi selama beberapa pekan mendatang.
"Situasi akan kembali normal jika Amerika Serikat dan Iran setuju untuk membuka kembali suatu agenda kesepakatan dan dialog," ucapnya.
Bukan hanya melakukan diskusi dengan Iran, Macron mengatakan akan melakukan pembahasan serupa dengan Presiden AS, Donald Trump.
Macron beranggapan bahwa keputusan ini merupakan kali pertama Iran secara jelas mengungkapkan pengunduran diri dari kesepakatan nuklir dan menyebutnya sebagai perubahan besar dalam posisi Iran sebelumnya.
Iran telah memutuskan untuk menambah pengayaan uranium menjadi lima kilogram per hari di sebuah pabrik bawah tanah di Teheran sebagai bentuk kekecewaan atas sikap AS karena keluar dari perjanjian nuklir (JCPOA) pada 2015. Mereka juga memilih menunda menjalankan berbagai persyaratan yang tercantum dalam kesepakatan itu sejak Mei lalu.
Setelah itu, Iran telah memilih untuk menunda menjalankan berbagai persyaratan yang tercantum sejak dalam kesepakatan itu sejak Mei tahun ini.
Amerika Serikat mundur dari perjanjian tersebut pada Mei 2018 dan kembali menerapkan sanksi untuk Iran.
Keputusan peningkatan pengayaan uranium sempat memicu respons dari Uni Eropa yang meminta Iran untuk membatalkan penambahan cadangan serta melanjutkan proses tersebut.
Rusia beranggapan bahwa keputusan tersebut dikhawatirkan akan memperkeruh hubungan dengan AS dan membuat Iran kembali mendapatkan sanksi.
Iran sebelumnya telah berulang kali memberikan peringatan kepada negara-negara yang masih menyetujui kesepakatan nuklir, termasuk Rusia dan Prancis, bahwa kesepakatan tersebut hanya bisa diselamatkan jika mereka membantu Iran menghindari sanksi dari AS.
(flc/evn)