Jakarta, CNN Indonesia --
Korea Utara sejauh ini belum melaporkan kasus Virus Corona meski tetangga dekatnya sudah mengonfirmasi pasien di negara masing-masing.
Negara komunis ini telah menutup perbatasan dan melarang masuk turis asing dari
China untuk mencegah penyebaran
virus corona.
Pada 30 Januari, media pemerintah
KCNA melaporkan bahwa Korut mengumumkan keadaan darurat dan mendirikan tempat untuk mengontrol epidemi di seluruh negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak berwenang telah melaporkan keadaan
emergency dan markas anti-epidemi sedang didirikan di berbagai penjuru negeri," tulis
KCNA dikutip dari
CNN, Sabtu (8/2).
KCNA juga mengatakan semua orang yang baru memasuki negara tersebut ditempatkan di bawah pengawasan medis.
[Gambas:Video CNN]Namun pengujian dan perawatan medis yang dilakukan bersifat tertutup, sehingga tidak ada laporan lebih lanjut. Sejumlah pihak menyangsikan klaim belum ada kasus Virus Corona di Korea Utara.
Profesor Universitas Korea Nam Sung-wook yang juga bertugas sebagai Kepala Lembaga Penelitian Badan Intelijen Nasional Korea Selatan, mengatakan sangat mungkin virus itu ada di Korut.
"Sangat mungkin ada seseorang yang terinfeksi di sana, negara dengan total penduduk 25 juta orang," katanya.
Ia juga mengatakan wilayah China yang dekat dengan perbatasan Korea Utara telah mengonfirmasi keberadaan pasien penyakit itu. Diketahui, sekitar 90 persen perdagangan Korea Utara dan China melewati perbatasan China-Korea Utara.
"Kami tahu bahwa wilayah China yang dekat dengan perbatasan Korea Utara, seperti Dandong dan Shenyang, telah mengkonfirmasi pasien. Sekitar 90 persen perdagangan Korea Utara adalah dengan China," ujarnya.
Diketahui, wabah corona telah melanda 27 negara. Korban terbanyak ada di China, yang merupakan tetangga Korut, dengan
34,546 kasus terkonfirmasi, serta 722 orang meninggal.Dua negara yang memiliki perbatasan darat dengan Korea Utara, Rusia dan Korea Selatan, pun sudah melaporkan masing-masing dua dan 24 kasus Virus Corona.
(mel/dea)