Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia terancam batal membeli jet tempur
Sukhoi Su-35 buatan Rusia hingga 10 WNI di India dicurigai terinfeksi
virus corona mengisi kilas internasional, Selasa (17/3).
Diancam AS, RI Terancam Batal Beli Sukhoi Su-35 Rusia
Indonesia terancam batal membeli 11 jet tempur Sukhoi Su-35 buatan Rusian karena ancaman sanksi dari Amerika Serikat.
Rumor pembatalan ini muncul setelah seorang pejabat Indonesia yang tak ingin disebutkan namanya menuturkan pihak AS telah menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa kena sanksi jika terus melanjutkan kontrak dengan musuh bebuyutannya itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari
Bloomberg, pejabat yang mengetahui kontrak pembelian jet itu mengatakan bahwa sejumlah rekan telah berulang kali mempertanyakan mengapa Indonesia tidak boleh membeli jet Rusia dalam beberapa pertemuan dengan pihak AS dan menteri pertahanan Negeri Paman Sam.
Pejabat itu memaparkan bahwa pejabat AS dengan gampangnya hanya menjawab bahwa itu adalah kebijakan Negeri Paman Sam.
Amerika memang memiliki undang-undang yang dapat menjatuhkan sanksi terhadap negara lain, terutama negara mitra, jika kedapatan menjalin transaksi alat utama sistem pertahanan (alutsista) dengan musuh AS.
Undang-undang itu dikenal dengan Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA). UU itu berlaku bagi Rusia dan beberapa negara lain yang juga dianggap AS ancaman seperti China.
[Gambas:Video CNN]Kasus Corona Melonjak, Prancis Terapkan Lockdown Nasional
Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengumumkan penerapan pembatasan pergerakan masyarakat (
lockdown) di seluruh negeri untuk mencegah penyebaran virus corona.
Kasus Covid-19 semakin memburuk dan terus melonjak hingga menjadikan Prancis sebagai negara dengan pasien terbanyak ketujuh di dunia. Per Selasa (17/3), Prancis tercatat memiliki 6.633 kasus Covid-19 dengan 148 kematian.
Macron pada Senin (16/3) waktu setempat, memerintahkan seluruh masyarakat Prancis untuk berdiam diri di rumah selama 15 hari ke depan. Pemerintah, paparnya, hanya mengizinkan perjalanan bagi warga dengan alasan penting dan darurat.
Dalam pidato selama 20 menit yang disiarkan secara nasional, Macron menuturkan pemerintah Prancis "harus melarang pergerakan warga selama setidaknya 15 hari" dan meminimalisir kontak antara sesama masyarakat sebisa mungkin. Bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi.
Setiap orang di Prancis yang kedapatan berada di luar tempat tinggal mereka harus bisa membuktikan alasan mereka bepergian kepada pihak berwenang.
"Hanya perjalanan yang diperlukan seperti belanja kebutuhan, perjalanan menuju rumah sakit atau fasilitas kesehatan, dan perjalanan menuju kantor jika memang bekerja di rumah tidak memungkinkan," kata Macron seperti dilansir dari
AFP.10 WNI di India Dievakuasi ke RS Usai Dicurigai Corona
Sebanyak 10 warga Indonesia dan tiga warga India dievakuasi ke Rumah Sakit Gandhi setelah dicurigai terinfeksi virus corona (Covid-19), Senin (16/3).
Petugas medis dan kesehatan distrik Karimnagar, dokter G Sujatha, menuturkan belasan orang itu dievakuasi ke rumah sakit setelah salah satu WNI menunjukkan gejala terinfeksi Covid-19.
Dikutip dari
New Indian Express, 10 WNI tersebut merupakan anggota organisasi Islam. Mereka melakukan perjalanan dari New Delhi dan tiba di Karimnagar sejak Sabtu akhir pekan lalu.
Pejabat kepolisian Karimnagar menuturkan sepuluh WNI itu tinggal di sebuah masjid selama berada di distrik tersebut. Rombongan WNI itu dikabarkan didampingi oleh tiga warga India
Kepolisian sempat mengamankan sepuluh WNI dan tiga warga India tersebut karena pemerintah India tengah memberlakukan pembatasan kedatangan internasional di tengah merebaknya pandemi corona.
(evn)