Dokter di India Diusir Tetangga yang Takut Tertular Corona
CNN Indonesia
Jumat, 27 Mar 2020 08:16 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah tenaga kesehatan di sebagian wilayah India diusir oleh tetangga mereka dengan alasan karena khawatir tertular virus corona.
Seperti dilansir CNN, Jumat (27/3), kejadian buruk yang menimpa para tenaga medis seperti dokter dan perawat tersebut dilaporkan terjadi di Ibu Kota New Delhi. Sejumlah dokter mengaku diusir para tetangga, atau diancam aliran listrik mereka diputus jika tidak mau angkat kaki.
Alasan para tetangga tersebut adalah mereka khawatir para tenaga medis yang menghadapi pasien virus corona bisa saja membawa penyakit Covid-19 tersebut dan menularkannya kepada penduduk di sekitar tempat tinggal mereka.
"Dokter, perawat dan tenaga medis lain yang ikut menangani pasien Covid diminta pergi dari rumah sewaan mereka, dan bahkan beberapa benar-benar diusir sementara dari tempat tinggal mereka oleh pemilik rumah karena khawatir pekerjaan mereka bisa menularkan virus corona," demikian isi surat Asosiasi Dokter Residen Institut Ilmu Kedokteran India yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah.
Dalam sejumlah laporan disebutkan insiden tersebut memicu amarah warganet, sekaligus memancing reaksi dari pejabat sipil dan kesehatan daerah.
"Saat ini banyak dokter yang terlantar di jalan dengan hanya membawa koper dan tidak punya tempat berteduh di seluruh negeri," lanjut isi surat tersebut.
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India, Harsh Vardhan, menyatakan sangat prihatin terkait dengan nasib para dokter yang diusir tersebut.
"Tolong jangan panik. Seluruh dokter dan tenaga medis yang menangani Covid-19 sudah melakukan tindakan pencegahan menyeluruh untuk memastikan mereka tidak terjangkit. Tindakan kasar akan menurunkan semangat moral mereka dan mengganggu sistem. Adalah tugas kita untuk menjaga semangat mereka tetap membara," kata Harsh.
[Gambas:Video CNN]
Menteri Besar New Delhi, Arvind Kejriwal, mengecam tindakan pengusiran tersebut.
"Para dokter ini menyelamatkan nyawa kita dengan membahayakan jiwa mereka. Tuan tanah mereka seharusnya tidak melakukan itu. Itu salah," cuit Arvind.
Presiden Asosiasi Dokter Residen India, Adarsh Pratap Singh, mengatakan Shah sudah meminta polisi mengusut kejadian tersebut dan mengambil tindakan.
Hal yang sama juga terjadi terhadap para awak pesawat yang kembali selepas menjemput penduduk India dari negara-negara yang terdampak pandemi corona.
Salah satu contohnya terjadi kepada awak maskapai IndiGo. Dalam sebuah rekaman video terlihat orang tua karyawan tersebut ditolak berjualan makanan di pasar dengan alasan khawatir tertular virus corona.
Kepolisian Kolkata bertindak tegas dengan mengusut kejadian tersebut, dengan menyatakan, "Siapapun yang melakukan diskriminasi terhadap pahlawan yang membahayakan diri sendiri saat bertugas akan ditindak tegas".
Maskapai Air India juga mengatakan sejumlah awak mereka mengalami kejadian yang sama.
"Kelompok ini lupa bahwa banyak dari istri mereka, orang tua, kerabat dan orang terkasih mereka berhasil dipulangkan dari negara terdampak dan seharusnya berterima kasih kepada awak Air India," demikian isi pernyataan Air India.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai hari ini ada 649 kasus virus corona di India, dengan 13 orang meninggal. (ayp)
Seperti dilansir CNN, Jumat (27/3), kejadian buruk yang menimpa para tenaga medis seperti dokter dan perawat tersebut dilaporkan terjadi di Ibu Kota New Delhi. Sejumlah dokter mengaku diusir para tetangga, atau diancam aliran listrik mereka diputus jika tidak mau angkat kaki.
Alasan para tetangga tersebut adalah mereka khawatir para tenaga medis yang menghadapi pasien virus corona bisa saja membawa penyakit Covid-19 tersebut dan menularkannya kepada penduduk di sekitar tempat tinggal mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sejumlah laporan disebutkan insiden tersebut memicu amarah warganet, sekaligus memancing reaksi dari pejabat sipil dan kesehatan daerah.
"Saat ini banyak dokter yang terlantar di jalan dengan hanya membawa koper dan tidak punya tempat berteduh di seluruh negeri," lanjut isi surat tersebut.
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India, Harsh Vardhan, menyatakan sangat prihatin terkait dengan nasib para dokter yang diusir tersebut.
"Tolong jangan panik. Seluruh dokter dan tenaga medis yang menangani Covid-19 sudah melakukan tindakan pencegahan menyeluruh untuk memastikan mereka tidak terjangkit. Tindakan kasar akan menurunkan semangat moral mereka dan mengganggu sistem. Adalah tugas kita untuk menjaga semangat mereka tetap membara," kata Harsh.
[Gambas:Video CNN]
Menteri Besar New Delhi, Arvind Kejriwal, mengecam tindakan pengusiran tersebut.
"Para dokter ini menyelamatkan nyawa kita dengan membahayakan jiwa mereka. Tuan tanah mereka seharusnya tidak melakukan itu. Itu salah," cuit Arvind.
Presiden Asosiasi Dokter Residen India, Adarsh Pratap Singh, mengatakan Shah sudah meminta polisi mengusut kejadian tersebut dan mengambil tindakan.
Hal yang sama juga terjadi terhadap para awak pesawat yang kembali selepas menjemput penduduk India dari negara-negara yang terdampak pandemi corona.
Salah satu contohnya terjadi kepada awak maskapai IndiGo. Dalam sebuah rekaman video terlihat orang tua karyawan tersebut ditolak berjualan makanan di pasar dengan alasan khawatir tertular virus corona.
Kepolisian Kolkata bertindak tegas dengan mengusut kejadian tersebut, dengan menyatakan, "Siapapun yang melakukan diskriminasi terhadap pahlawan yang membahayakan diri sendiri saat bertugas akan ditindak tegas".
 (CNN Indonesia/Fajrian) |
"Kelompok ini lupa bahwa banyak dari istri mereka, orang tua, kerabat dan orang terkasih mereka berhasil dipulangkan dari negara terdampak dan seharusnya berterima kasih kepada awak Air India," demikian isi pernyataan Air India.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai hari ini ada 649 kasus virus corona di India, dengan 13 orang meninggal. (ayp)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK