Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
China membantah pernyataan komunitas intelijen
Amerika Serikat yang menuduh mereka menyembunyikan data mengenai jumlah kasus dan kematian akibat
virus corona (Covid-19).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Hua Chunying, menegaskan bahwa data dari pihaknya tersebut terbuka dan transparan. Dia menganggap beberapa pihak di AS hanya ingin mengalihkan kesalahan kepada China.
"Beberapa pejabat AS hanya ingin mengalihkan kesalahan," kata Hua dalam jumpa pers di Beijing, Kamis (2/4), sebagaimana dilansir
Bloomberg News, Jumat (3/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hua menyebut China tidak ingin berdebat lebih lanjut, dan hanya ingin mengklarifikasi dari berita yang menurutnya tidak benar.
Hua juga mengomentari respons AS terhadap virus setelah kebijakan pemerintahan Trump melarang kedatangan dari China pada 2 Februari lalu.
"Adakah yang bisa memberi tahu kami apa yang telah dilakukan AS dalam dua bulan terakhir?" ujarnya.
Sebelumnya, sebuah laporan dari
Bloomberg pada Rabu (2/4) lalu mengatakan bahwa Badan Intelijen AS mengirim laporan rahasia untuk Gedung Putih yang mengindikasikan China dengan sengaja melaporkan jumlah total kasus dan kematian secara tidak akurat.
[Gambas:Video CNN]Bloomberg mengutip tiga pejabat yang meminta untuk tidak diidentifikasi karena laporan bersifat rahasia. Dua pejabat mengatakan laporan menunjukkan bahwa angka kasus dan kematian dari China adalah palsu, dan satu pejabat menyebut laporan itu diterima oleh Gedung Putih pada pekan lalu.
Saat ini, China melaporkan sekitar 82.000 kasus dan 3.300 kematian, lebih kecil dari AS yang berjumlah sebesar 216.000 kasus dan lebih dari 5.000 kematian.
Presiden AS, Donald Trump, mengatakan dia telah menerima laporan intelijen itu dan menyatakan keraguan tentang angka yang dilaporkan China pada briefing gugus tugas Covid-19 di Gedung Putih, Rabu (2/4).
"Jumlah (data kasus dan kematian) mereka tampaknya sedikit di sisi terang," katanya.
 (CNN Indonesia/Fajrian) |
Di sisi lain, Wakil Presiden Mike Pence, yang memimpin gugus tugas penanganan virus corona mengatakan AS akan lebih siap untuk merespons virus jika China lebih bersikap terbuka.
"Kenyataannya adalah bahwa kita bisa lebih baik jika China lebih terbuka," kata Wakil Presiden Mike Pence, yang dikutip dari
CNN.
(ara/ayp)