Jakarta, CNN Indonesia --
India memperpanjang kebijakan penutupan wilayah atau
lockdown di tiga negara bagian hingga 30 April untuk menekan penyebaran
virus corona. Aturan perpanjangan
lockdown berlaku di negara bagian Marashtra, Punjab, dan Odisha.
Kantor Kepala Menteri Maharashtra Uddav Thackeray menagtakan penutupan wilayah dilakukan lantaran negara bagian Maharashtra memiliki kasus Covid-19 terbanyak di India.
"Kami tidak memiliki pilihan selain memperpanjang
lockdown hingga setelah 14 April. Ini akan berlaku hingga setidaknya 30 April. Saya menekankan karena semuanya tergantung pada disiplin sosial kami dan tidak keluar ke tempat ramai seperti pasar," tulis Thackeray melalui Twitter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perpanjangan kebijaka
n lockdown dilakukan hanya selang sehari setelah India melaporkan 910 kasus baru virus corona dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India juga mencatat tambahan 34 korban jiwa, sehingga total menjadi 273 kematian.
Lonjakan kasus ini menurun tipis dibandingkan sehari sebelumnya pada Sabtu (11/4) yang mencapai 1.035 kasus baru. Hingga Minggu (12/4) pagi, total kasus Covid-19 di India mencapai 8.356.
Mengutip
CNN, negara bagian Maharashtra dan ibu kota New Delhi sejauh ini memiliki kasus tertinggi. Maharashtra memiliki 1.761 kasus baru termasuk dua pasien meninggal, sementara New Delhi mencatat 1.069 kasus dengan 19 diantaranya meninggal.
Dewan Penelitian Medis India (ICMR) mengatakan sejauh ini pihaknya telah melakukan pengujian terhadap 17.143 sampel tambahan. Dalam sepekan terakhir, ICMR melakukan pengetesan di sejumlah negara bagian untuk mengetahui kemungkinan penyebaran melalui komunitas.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
Sejauh ini ICMR menduga penularan virus corona di India berasal dari transmisi antar manusia, termasuk salah satunya dari kegiatan keagamaan Jemaah Tablig di New Delhi.
Pemerintah India menetapkan kebijakan penutupan wilayah atau lockdown untuk menekan penyebaran virus corona selama 21 hari sejak 24 Maret lalu.
Untuk memulihkan perekonomian akibat terdampak Covid-19, Perdana Menteri Narendra Modi memutuskan untuk memotong satu tahun gajinya dan gaji seluruh anggota parlemen sebesar 35 persen.
Dalam dekrit pemotongan gaji yang disahkan Rabu (6/4), PM Modi, Presiden Ram Nath Kovind, para gubernur negara bagian, dan anggota parlemen akan terkena pemotongan gaji sebagai bentuk tanggung jawab sosial pejabat negara terhadap masyarakat.
"Donasi mulai dari dalam rumah sendiri ini adalah keputusan terobosan yang menjadi awal," kata Menteri Kabinet India Prakash Javadekar.
(cnn/evn)
[Gambas:Video CNN]