WHO: Belum Ada Bukti Pasien Sembuh Bisa Kebal Corona

CNN Indonesia
Sabtu, 25 Apr 2020 22:27 WIB
In this Thursday, April 16, 2020 photo, chemist Amaya Pascual poses for a photograph in her pharmacy in Pamplona, northern Spain. As Spain hunkers down after five weeks of home confinement, there are the brave few who keep the country going during a coronavirus outbreak that has killed over 20,000 of their fellow citizens. These laborers_ butchers, taxi drivers, pharmacists_ in the northern city of Pamplona as well as the rest of Spain's cities and towns are unified by their courage and one piece of equipment: the face mask. (AP Photo/Alvaro Barrientos)
Warga Spanyol menggunakan masker serta sarung tangan plastik untuk mencegah penularan virus corona. (AP/Alvaro Barrientos)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pernyataan bahwa belum ada bukti seseorang bisa kebal atau imun terhadap virus corona (Covid-19). Meskipun, orang yang pernah terinfeksi dan telah dinyatakan sembuh.

"Saat ini belum ada bukti bahwa orang yang telah sembuh dari #Covid-19 dan memiliki antibodi [dalam tubuh] terlindungi dari infeksi selanjutnya," demikian pernyataan WHO seperti dikutip dari AFP, Sabtu (25/4).

Sebelumnya, sejumlah negara mulai ingin mengembalikan kondisi seperti biasa kembali untuk memulihkan kondisi ekonomi. Beberapa di antaranya mendorong gagasan penerbitan surat tanda imunitas untuk warga dengan basis tes serologi yang menunjukkan keberadaan antibodi di dalam darah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas wacana tersebut, WHO memperingatkan belum ada penelitian dengan hasil meyakinkan bahwa tak mungkin ada infeksi corona yang kedua pada seseorang.

"Penggunaan sertifikat dan sejenisnya seperti itu justru memungkinkan peningkatan risiko transmisi [virus] berlanjut lagi," demikian peringatan WHO.

WHO juga meyakini tes serologi yang saat ini diaplikasikan sejumlah negara perlu lagi menambah validasi untuk meyakinkan akurasi dan reliabilitasnya.

Di tingkat global, berdasarkan data WHO yang diakses dari situs covid19.who.int, angka kematian akibat virus corona per 25 April 2019 pukul 22.13 WIB adalah 187.705 jiwa, Tercatat hampir 2,8 juta jiwa terinfeksi virus corona di seluruh dunia, di mana kasus baru mencapai lebih dari 82 ribu.

Dunia, termasuk PBB, sedang mendorong pengembangan obat dan vaksin untuk menangkal Covid-19. Namun, titik terang masih belum terlihat.

Di satu sisi, data yang menunjukkan penurunan angka positif serta tingkat kesembuhan tinggi di sejumlah negara, telah membuat pemerintah sejumlah negara mulai memperingan pengetatan atau karantina yang dilakukan di dalam wilayahnya.

Amerika Serikat (AS) adalah negara yang paling besar dampak kesehatan Covid-19 saat ini. Data Covid-19 di negara paman Sam itu adalah lebih dari 860.772 kasus positif terinfeksi, di mana lebih dari 44 ribu di antaranya meninggal. (afp/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER