Prancis Catat Kematian Terendah Corona, 218 Jiwa dalam 24 Jam

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Mei 2020 02:48 WIB
This photo taken on February 16, 2020 shows a doctor looking at an image as he checks a patient who is infected by the COVID-19 coronavirus at the Wuhan Red Cross Hospital in Wuhan in China's central Hubei province. - The death toll from the COVID-19 coronavirus epidemic jumped to 1,770 in China after 105 more people died, the National Health Commission said February 17. (Photo by STR / AFP) / China OUT
Ilustrasi penanganan pasien terinfeksi virus corona. (Foto: Photo by STR / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Prancis melaporkan angka kematian terendah dalam lima pekan terakhir yakni 218 korban jiwa karena terinfeksi virus corona dalam tempo 24 jam terakhir. Sehingga total korban meninggal karena Covid-19 di Prancis kini sebanyak 24.594 jiwa.

Terakhir kali Prancis mencatat jumlah kematian harian rendah yakni pada 23 Maret sebanyak 186 korban jiwa.

Sekitar 144 pasien saat ini sedang menjalani perawatan secara intensif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prancis sempat mencatat jumlah pasien kritis tertinggi sebanyak 7.200 orang pada 9 April lalu.

Data statistik yang dihimpun Worldometers mencatat Prancis memiliki 167.346 kasus virus corona. Pasien yang dinyatakan sembuh kini mencapai 50.212 orang.

INFOGRAFIS AGAR TAK TERTULAR VIRUS CORONAFoto: CNN Indonesia/Fajrian
INFOGRAFIS AGAR TAK TERTULAR VIRUS CORONA

Prancis menjadi negara keempat dengan kasus dan angka kematian tertinggi akibat Covid-19 di Eropa. Spanyol menjadi negara di Eropa dengan kasus corona terbanyak yakni 242.988 dengan 142.450 pasien sembuh dan 24.824 orang meninggal.

Sementara Italia menjadi negara dengan korban jiwa tertinggi di Eropa, sebanyak 28.236 jiwa dari 207.428 kasus.

Melemahnya kasus baru Covid-19 membuat pemerintah Prancis berencana melonggarkan aturan dalam masa lockdown pada 11 Mei mendatang.

Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe mengatakan pelonggaran dilakukan setelah pemerintah menjamin stok masker untuk seluruh penduduk sudah tersedia. Nantinya pemerintah akan melakukan evaluasi terkait kebijakan lockdown pada 11 Mei hingga 2 Juni.

"Kami akan memulai membuka taman kanak-kanak dan sekolah dasar pada 11 Mei. Kemudian, kami juga akan membuka kembali sekolah menengah dimulai dengan kelas 6 dan 7. Sedangkan untuk sekolah menengah atas akan diputuskan pada awal Juni," kata Philippe. (evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER