AS Bersikukuh Bukti Kuat Virus Corona Berasal dari Lab Wuhan

AFP | CNN Indonesia
Senin, 04 Mei 2020 03:27 WIB
In this Sunday, Feb. 16, 2020, photo, a nurse prepares medicines for patients at Jinyintan Hospital designated for new coronavirus infected patients, in Wuhan in central China's Hubei province. China reported thousands new virus cases and more deaths in its update Tuesday, Feb. 18, 2020 on a disease outbreak that has caused milder illness in most people, an assessment that promoted guarded optimism from global health authorities. (Chinatopix via AP)
Ilustrasi. AS bersikukuh memiliki bukti kuat dan signifikan soal asal mula penyebaran virus corona dari laboratorium virologi di Wuhan. (Chinatopix via AP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo bersikukuh soal keberadaan bukti yang signifikan dan sangat besar sebagai bukti virus corona (SARS-CoV-2) penyebab pandemi Covid-19 berasal dari laboratorium di Wuhan. 

Hal itu diungkap Pompeo dalam wawancara di program "This Week" dari stasiun televisi Australia ABC. Meski demikian, Pompeo tidak merinci lebih lanjut soal klaim "sejumlah bukti signifikan" terkait tuduhan terhadap laboratorium Wuhan itu. 

Kota Wuhan yang menjadi sumber awal penyebaran virus corona itu memang memiliki Institut Virologi. Namun, laboratorium biologi dengan tingkat keamanan tinggi itu menyangkal tuduhan tersebut. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Pompeo jelas berusaha menjadi dukungan atas kritik Donald Trump terhadap China sebagai biang pandemi ini.

Menurut Trump, Beijing tidak menunjukkan kooperasi dengan investigator internasional. Ia pun menuduh negara itu mencoba melepaskan tanggung jawab dari penyebaran virus yang membahayakan nyawa di seluruh dunia.

Lebih lanjut, Pompeo pun sepakat dengan komunitas intelejen AS yang menyebut kalau virus ini bukan buatan manusia hasil modifikasi genetis.

Namun, ia menekankan bahwa ada bukti signifikan dan sangat besar kalau virus itu berasal dari laboratorium Wuhan.

Sebelumnya, seorang ilmuwan AS, Kristian Andersen menulis dalam jurnal Nature Medicine kalau virus corona SARS-CoV-2 bukan virus hasil mutasi buatan manusia untuk senjata biologis.

Menurut peneliti, virus ini adalah hasil evolusi alami setelah diteliti lewat analisis perbandingan data sekuens genom publik dari Covid-19.

Komentar Pompeo tadi dilontarkan setelah surat kabar Australia, The Saturday Telegraph, melaporkan kalau China sengaja menyembunyikan atau menghancurkan bukti tentang wabah itu.

Langkah ini disebut surat kabar itu sebagai pelecehan atas transparansi internasional yang kemudian menelan korban jiwa hingga puluhan ribu jiwa.

Tuduhan itu dilayangkan berdasarkan dokumen tentang penularan Covid-19 setebal 15 halaman. Menurut pemberitaan itu, dokumen ini disiapkan oleh badan intelejen Lima Mata dari Amerika Serikat, Australia, Inggris, Kanada, dan Selandia Baru.

Pompeo yang sebelumnya menjabat sebagai direktur CIA (Badan Intelejen Pusat/Central Intelligence Agency) AS tidak menyebutkan soal laporan Lima Mata itu. Ia hanya menyebut ada bukti besar kalau Wuhan menjadi sumber.

Pekan lalu, Pompeo menyebut ia belum melihat bukti nyata. "Kami tidak tahu apakah itu berasal dari Institut Virologi Wuhan," katanya seperti dikutip AFP.

Meski demikian, pada Minggu (3/5), ia menolak untuk menyebut apakah virus itu memang dilepas dengan sengaja.

Pandemi Covid-19 saat ini telah menginfeksi 3,4 juta orang dan menewaskan 243 ribu orang di seluruh dunia. Pandemi ini juga telah memancing berbagai teori konspirasi soal asal mula virus. (eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER