PM India dan Bill Gates Bahas Cara Atasi Pandemi Corona
CNN Indonesia
Jumat, 15 Mei 2020 21:54 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri India Narendra Modi mengadakan konferensi video dengan pendiri sekaligus mantan CEO Microsoft Bill Gates untuk membahas pandemi virus corona, Kamis (14/5)
Menurut Hindustan Times, pada pertemuan itu, Modi menggarisbawahi pentingnya keterlibatan publik dalam menjaga jarak fisik, menghormati pekerja di garis depan, memakai masker, menjaga kebersihan, dan mematuhi ketentuan lockdown.
Dia juga menekankan beberapa poin inisiatif yang diambil pemerintah seperti memperluas inklusi keuangan, memperkuat layanan kesehatan jarak jauh, mempopulerkan gerakan kebersihan melalui Misi Swachh Bharat, dan memanfaatkan sistem penyembuhan Ayurveda India kuno untuk meningkatkan kekebalan masyarakat.
"Kami membahas berbagai masalah, mulai dari upaya India untuk memerangi virus corona, karya (Gates Foundation) dalam memerangi Covid-19, peran teknologi, inovasi, dan memproduksi vaksin untuk menyembuhkan pandemi," tulis Modi di akun Twitternya.
PM Narendra Modi mengatakan ia menghargai kinerja Gates Foundation di India dan banyak negara lain di dunia.
Modi juga meminta saran Gates tentang bagaimana India bisa memberikan banyak manfaat untuk kepentingan dunia.
Beberapa ide yang dieksplorasi dari pertemuan itu meliputi penyediaan layanan kesehatan di daerah pedesaan, penyebaran aplikasi pelacakan kontak yang dikembangkan pemerintah, dan pemanfaatan produksi farmasi besar-besaran untuk meningkatkan produksi vaksin dan terapi.
Mereka sepakat, penting untuk melibatkan India ke dalam diskusi global untuk mengkoordinasikan respons terhadap pandemi.
"Terima kasih atas perbincangan dan kemitraannya, @narendramodi. Kolaborasi global dibutuhkan untuk memerangi pandemi ini. Peran India adalah kunci karena dunia (sedang) bekerja untuk meminimalkan dampak sosial dan ekonomi. Dan membuka jalan menuju vaksin, pengetesan, dan akses perawatan untuk semua," tulis Gates, menanggapi cuitan Modi.
Dilansir dari CNN, India telah melaporkan lebih dari 82.000 kasus virus corona dan sedikitnya 2.649 kematian, menurut data dari Universitas Johns Hopkins. (ans/dea)
[Gambas:Video CNN]
Menurut Hindustan Times, pada pertemuan itu, Modi menggarisbawahi pentingnya keterlibatan publik dalam menjaga jarak fisik, menghormati pekerja di garis depan, memakai masker, menjaga kebersihan, dan mematuhi ketentuan lockdown.
Dia juga menekankan beberapa poin inisiatif yang diambil pemerintah seperti memperluas inklusi keuangan, memperkuat layanan kesehatan jarak jauh, mempopulerkan gerakan kebersihan melalui Misi Swachh Bharat, dan memanfaatkan sistem penyembuhan Ayurveda India kuno untuk meningkatkan kekebalan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami membahas berbagai masalah, mulai dari upaya India untuk memerangi virus corona, karya (Gates Foundation) dalam memerangi Covid-19, peran teknologi, inovasi, dan memproduksi vaksin untuk menyembuhkan pandemi," tulis Modi di akun Twitternya.
PM Narendra Modi mengatakan ia menghargai kinerja Gates Foundation di India dan banyak negara lain di dunia.
Modi juga meminta saran Gates tentang bagaimana India bisa memberikan banyak manfaat untuk kepentingan dunia.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Beberapa ide yang dieksplorasi dari pertemuan itu meliputi penyediaan layanan kesehatan di daerah pedesaan, penyebaran aplikasi pelacakan kontak yang dikembangkan pemerintah, dan pemanfaatan produksi farmasi besar-besaran untuk meningkatkan produksi vaksin dan terapi.
Mereka sepakat, penting untuk melibatkan India ke dalam diskusi global untuk mengkoordinasikan respons terhadap pandemi.
"Terima kasih atas perbincangan dan kemitraannya, @narendramodi. Kolaborasi global dibutuhkan untuk memerangi pandemi ini. Peran India adalah kunci karena dunia (sedang) bekerja untuk meminimalkan dampak sosial dan ekonomi. Dan membuka jalan menuju vaksin, pengetesan, dan akses perawatan untuk semua," tulis Gates, menanggapi cuitan Modi.
Dilansir dari CNN, India telah melaporkan lebih dari 82.000 kasus virus corona dan sedikitnya 2.649 kematian, menurut data dari Universitas Johns Hopkins. (ans/dea)
[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK