PM Justin Trudeau Sebut Rasisme Juga Ada di Kanada

Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan rasisme sistemik juga ada di semua lembaga di Kanada, termasuk polisi federal. Ucapan Trudeau ini merespons tindakan rasisme yang dilakukan polisi Minneapolis, AS hingga menewaskan etnis kulit hitam, George Floyd.

"Rasisme sistemik adalah masalah yang sama di seluruh negeri, di semua lembaga kami, termasuk di semua lembaga kepolisian seperti RCMP (Angkatan Kepolisian Kerajaan Kanada) yang terdiri dari polisi federal dan polisi nasional," ujar Trudeau seperti mengutip AFP.

"Sebagai perdana menteri, sulit bagi saya untuk mengakui bahwa pemerintahan saya, yang mencoba untuk menjadi progresif dan terbuka dan membela minoritas, justru bersalah atas diskriminasi sistemik," tambahnya.

Lihat juga: Buntut Demo Rasis, Patung Columbus di AS Dipenggal Kepalanya

Pernyataan Trudeau ini bertentangan dengan ucapan Komisaris RCMP Brenda Lucki. Dalam sebuah wawancara dengan media, Lucki menampik adanya rasisme sistemik di tubuh kepolisian.

"Jika rasisme sistemik berarti rasisme tertanam dalam kebijakan dan prosedur kami, saya akan mengatakan bahwa kami tidak memiliki itu (rasisme sistemik)," ujar Lucki kepada harian Globe and Mail.

[Gambas:Video CNN]

Namun dia mengakui jika ada bias yang tak antara beberapa perwira polisi. Ia berjanji untuk meminta pihak-pihak yang tidak mengikuti prinsip menghormati hak semua etnis.

Ribuan orang di Kanada dalam beberapa hari terakhir turun ke jalan untuk menyuarakan solidaritas terhadap rasisme dan diskriminatif polisi terhadap Floyd.

Lihat juga: Jenderal Kulit Hitam AS Terpilih jadi Kepala Staf AU

Selain memprotes rasisme dan aksi diskriminatif terhadap etnis kulit hitam di AS, demonstran juga mengakui hal serupa ditemui di Kanada. Sejumlah lembaga pemerintahan di Kanada tidak memperlakukan orang dengan latar belakang rasial secara adil.

Trudeau ikut dalam gelombang protes massal pada Jumat (5/6) pekan lalu. Ia juga ikut berlutut bersama demonstran yang melakukan aksi protes di luar halaman Gedung Parlemen di Ottawa. (afp/evn)