Demo Antirasis, Patung Wartawan Italia Jadi Sasaran

CNN Indonesia
Senin, 15 Jun 2020 01:17 WIB
A municipal employee cleans a statue of a famous Italian journalist Indro Montanelli on June 14, 2020 in a Milan public square, a day after it was defaced, stained with red paint and tagged with the inscription "racist, rapist". - It is the first statue to be damaged in Italy since the wave of protests around the world triggered by the death of George Floyd in the US. (AFP/MIGUEL MEDINA)
Petugas membersihkan bekas vandalisme massa antirasialisme di patung jurnalis, Indro Montanelli, Milan, Italia. (AFP/MIGUEL MEDINA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Patung wartawan legendaris Italia, Indro Montanelli, menjadi sasaran vandalisme di tengah aksi antirasialisme di Kota Milan, Italia, Sabtu (13/6) malam.

Aksi antirasialisme yang terinspirasi dari gerakan Black Lives Matters di Amerika Serikat pascatewasnya warga kulit hitam, George Floyd, oleh polisi telah menjadi gerakan global, termasuk pula di Italia.

Seperti dilansir AFP, patung Montanelli, menjadi sasaran perusakan diduga karena menjadikan seorang perempuan sebagai budak seks pada masa rezim fasis di bawah kepemimpinan Benito Mussoliini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Patung Montanelli yang berada di tengah taman dengan nama sama itu dicorat-coret dengan kata-kata seperti rasis (racist) dan pemerkosa (rapist).

Sisa-sisa bekas vandalisme itu sendiri telah dibersihkan petugas pada Minggu (14/6) pagi.

Montanelli adalah patung pertama di Italia yang menjadi simbol kemarahan massa antirasialisme. Untuk diketahui, gelombang perusakan patung-patung yang merujuk pada aksi perbudakan, perdagangan budak di masa lalu terjadi di Amerika Serikat, London (Inggris), hingga Sydney (Australia).

Montanelli, yang wafat pada 2001 silam pada usia ke-92, adalah salah satu jurnalis Italia yang berpengaruh pada abad ke-20. Dia adalah pendiri surat kabar Il Giornale dan pernah menjadi wartawan untuk Corriere della Sera.

Sebelum akhir pekan ini, kelompok antifasis telah meminta kepada Wali Kota Milan untuk memindahkan patung Montanelli. Alasannya mereka adalah Montanelli telah membeli dan menikahi seorang gadis dari Ethiopia.

Itu dilakukan setelah ikut dalam invasi kolonial Italia di bawah kepemimpinan Mussolini ke Ethiopia pada 1935 slam.

"Di Milan, ada sebuah taman dan patung yang didedikasikan untuk Montanelli, yang sampai akhir hayatnya mengaku bangga telah memberli dan menikahi seorang anak Eritrea berusia 12 dan mengubahnya menjadi budak seks selama agresi rezim fasis melawan Ethiopia," demikian pernyataan keomok Sentinelli dalam grup media sosial mereka.

Atas vandalisme pada patung Montanelli tersebut, sekelompok mahasiswa universitas mengklaim mereka berada di belakangnya. Polisi Italia pun masih menginvestigasi insiden tersebut. (afp/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER