Menparekraf Apresiasi Protokol Kesehatan di Bandara Bali

Advertorial | CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2020 00:00 WIB
adv angkasapura
Foto: Dok. AP I
Bali, CNN Indonesia --

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Republik Indonesia Wishnutama Kusubandio, mengapresiasi penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Angkasa Pura (AP) I sebagai pengelola bandara menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara komprehensif di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal.

"Saya sangat mengapresiasi penerapan protokol kesehatan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang telah berjalan dengan sangat bagus. Sistem pengaturan saat penumpang melakukan pengambilan bagasi pun telah diatur dengan sangat baik dengan memperhatikan konsep jaga jarak atau physical distancing," ujar Wishnutama saat melakukan kunjungan kerja ke Bali, Rabu (17/6/2020).

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengungkapkan, prosedur pencegahan COVID-19 dalam pelayanan telah diterapkan di 15 bandara yang dikelola. AP I, kata Fahmi, selalu memastikan kebersihan pada fasilitas-fasilitas publik, antara lain konter check in, trolley, self check in machine, security check point, toilet, boarding pass scanner, hand rail, arm chair, dan lainnya dengan menyemprotkan disinfektan secara berkala.

"Hal ini merupakan komitmen kami untuk mendukung upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan tetap memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang yang melakukan perjalanan udara," jelasnya.

adv angkasapuraFoto: Dok. AP IFoto: Dok. AP I

Selain itu, lanjut Fahmi, AP I turut mendorong para tenant di bandara agar dapat menerapkan adaptasi kebiasaan baru dalam pelayanan kepada pengguna jasa bandara, melalui penerapan hal-hal berikut:

1. Menyediakan peralatan pelindung yang mungkin dibutuhkan karyawan, seperti pelindung wajah, sarung tangan, masker dan pemeriksaan kondisi kesehatan (< 38ºC).

2. Penyesuaian ruang kerja dan bisnis sesuai dengan panduan jarak fisik yang berlaku.

3. Penyediaan beberapa stasiun pembersih tangan dan atau wastafel di seluruh area disertai dengan rambu/petunjuk yang memadai untuk penumpang.

4. Mempertimbangkan langkah-langkah perlindungan baru jika ada, seperti pemasangan perisai plexiglass antara karyawan yang berhadapan dengan pelanggan.

5. Menganjurkan penggunaan tiang penopang antrean dan atau marka lantai untuk mengampanyekan penerapan jaga jarak fisik.

6. Meningkatkan kebersihan, pembersihan, dan disinfeksi sebelum dan sesudah digunakan serta menyesuaikan jumlah staf yang dialokasikan untuk pelaksanaan pembersihan berdasarkan kapasitas atau volume penerbangan dan penumpang.

7. Implementasi pengaturan sirkulasi, jumlah pengunjung atau antrean dan batas waktu kunjungan di pintu masuk dan keluar untuk mencegah keramaian atau kerumunan.

8. Menyaratkan penggunaan peralatan makan sekali pakai dan penyediaan makanan dan minuman dalam kemasan untuk dibawa pulang dan atau dimakan di tempat.

9. Mengelola limbah secara efisien untuk meminimalkan penyebaran penyakit ke seluruh siklus hidup pemangku kepentingan dan titik kontak pengelolaan limbah.

Selain itu, AP I mewajibkan petugas operasional untuk mengenakan alat pelindung diri (APD), seperti kacamata pelindung, pelindung wajah, masker, sarung tangan, serta menyediakan hand sanitizer di area-area terminal.

Demi menjalankan prinsip physical distancing, AP I membuat pengaturan jarak antrian minimal 1,5 meter pada area check in counter, security check point, imigrasi, boarding lounge, garbarata, area baggage claim serta area tunggu transportasi publik.

"Penggunaan teknologi juga dilakukan melalui Airport Operation Control Center (AOCC) yang berfungsi untuk mengendalikan dan memonitor operasional bandara secara realtime dan memastikan penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19. Selain itu diterapkan juga online customer service, boarding pass scanner serta digital meeting point (DMP) untuk meminimalisir interaksi langsung dengan penumpang dan mempermudah penjemputan penumpang, khususnya di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali," papar Faik.

Sebagai informasi, pada periode 1-15 Juni 2020, trafik penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mencapai 8.116 orang dengan total 260 penerbangan. Jika dibandingkan dengan trafik bandara Angkasa Pura I lainnya pada periode yang sama, jumlah ini berada pada posisi kedelapan.

 

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER