KILAS INTERNASIONAL

Fase Bahaya Corona hingga Trump Minta Tes Covid Diperlambat

CNN Indonesia
Senin, 22 Jun 2020 06:29 WIB
A worker in a protective suit swabs the throat of a man at a COVID-19 testing site for those who were potentially exposed to the coronavirus outbreak at a wholesale food market in Beijing, Wednesday, June 17, 2020. As the number of cases of COVID-19 in Beijing climbed in recent days following an outbreak linked to a wholesale food market, officials announced they had identified hundreds of thousands of people who needed to be tested for the coronavirus. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Ilustrasi pengetesan virus corona di China. (AP/Mark Schiefelbein)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada akhir pekan kemarin. Mulai dari WHO mengingatkan fase berbahaya virus corona hingga Presiden Donald Trump meminta tes Covid-19 di Amerika Serikat diperlambat.

1. WHO Ingatkan Fase Berbahaya Corona, Virus Kian Cepat Menyebar

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pandemi virus corona berada dalam fase baru dan berbahaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringatan itu disampaikan Jumat (19/6), menyoroti penyebaran virus yang semakin cepat saat orang-orang bosan dengan kebijakan lockdown.

Pemimpin WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak negara-negara dan masyarakat tetap waspada karena jumlah kasus yang dilaporkan ke badan kesehatan PBB telah mencapai puncak baru.

"Pandemi semakin cepat (menyebar). Lebih dari 150 ribu kasus baru Covid-19 dilaporkan ke WHO kemarin, (ini angka) terbesar dalam satu hari sejauh ini," kata Tedros dalam konferensi pers virtual.

2. AS Buka Pembicaraan tentang Nuklir dengan Rusia

Amerika Serikat dan Rusia membuka pembicaraan tentang perjanjian nuklir. Awal pembicaraan antara dua negara raksasa itu terjadi pada Senin (15/6).

Pemerintahan Donald Trump sebelumnya berkeras melibatkan China dalam diskusi New START, perjanjian pembatasan penggunaan hulu ledak nuklir di Wina. Namun upaya itu gagal dilakukan.

Perjanjian tersebut akan berakhir pada 5 Februari, yang menjadi tenggat waktu untuk memperbarui kesepakatan tersebut. AS, Rusia, dan China melakukan negosiasi perjanjian baru terkait penggunaan hulu ledak nuklir.

3. Trump Minta Tes Covid-19 di AS Diperlambat

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak agar tim penanganan virus corona Covid-19 untuk memperlambat pengujian mencari warga yang tertular virus corona, dengan alasan bahwa peningkatan tes menyebabkan lebih banyak kasus ditemukan.

Pada Sabtu (20/6), Trump telah mengklaim pada beberapa kesempatan bahwa lonjakan Covid-19 di beberapa negara dapat dijelaskan dengan peningkatan tes diagnostik.

"Inilah bagian yang buruk: Ketika Anda melakukan pengujian sejauh itu, Anda akan menemukan lebih banyak orang, Anda akan menemukan lebih banyak kasus," bantah Trump, pada rapat umum pertamanya di Tulsa, Oklahoma sembari mengatakan bahwa pengujian adalah "pedang bermata dua."

(dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER