Tokyo melaporkan lonjakan kasus baru virus corona di mana dalam dua hari terakhir tercatat ada 103 orang terinfeksi.
Pada Kamis (25/6) tercatat ada 48 kasus baru Covid-19 di ibu kota Jepang itu, sementara Rabu (24/6) terdapat 55.
Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi kasus harian virus corona dalam satu setengah bulan terakhir. Sebagian besar kasus itu merupakan penderita berusia antara 20-an dan 30-an.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah kasus ditemukan di sebuah kantor yang dilaporkan sebagai klaster baru. Setidaknya ada 16 kasus yang dikonfirmasi di kantor tersebut. Sisanya berasal dari kawasan pusat hiburan malam Shinjuku.
Direktur Jenderal Kantor untuk Kesiapsiagaan dan Respons Covid-19 Tomochika Uyama mengatakan lonjakan kasus ini di luar dugaan.
![]() |
"Virus masih ada di kota dan sejauh ini virus ada di sini, akan selalu ada risiko kasus dan infeksi," kata Uyama seperti dikutip dari The Straits Times.
Lonjakan kasus itu terjadi satu bulan setelah Jepang mencabut status darurat nasional dan satu pekan sejak pelonggaran pembatasan perjalanan domestik dan kegiatan bisnis.
"Hidup kita perlu dibuka kembali selangkah demi selangkah, termasuk perjalanan domestik. Jadi secara teoritis, tentu saja ada risiko penyebaran virus, tetapi yang lebih penting adalah orang-orang menyadari perilaku mereka dan melakukan langkah-langkah pencegahan."
Sejak status darurat dicabut pada 25 Mei, hingga saat ini 17 prefektur belum mencatat infeksi baru.
Tetapi daerah perkotaan terus melaporkan banyak kasus baru. Tokyo sendiri memiliki 748 infeksi.
Fukuoka, tempat kota industri Kitakyushu berada dilanda gelombang infeksi termasuk di sekolah-sekolah, mencatat 176 kasus. Hokkaido yang menghadapi paparan kasus dari tempat karaoke, telah mencatat 156 kasus.
Pemerintah Metropolitan Tokyo mengaku akan mempertimbangkan untuk menutup kembali kegiatan bisnis jika situasinya memburuk.
Di luar itu, peningkatan jumlah infeksi baru kemungkinan akan menjadi masalah besar sebab Tokyo akan menggelar pemilihan gubernur pada 5 Juli mendatang. Gubernur petahana Yuriko Koike akan berhadapan dengan 21 penantang untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di Tokyo.
Hingga kini total kasus virus corona di Jepang mencapai 18.110 dan 968 kematian.
(dea)