Pemerintah China dilaporkan telah memberikan vaksin virus corona (Covid-19) dalam tahap eksperimen kepada para petugas kesehatan dan inspektur perbatasan sejak Juli lalu.
Direktur Pusat Pengembangan Sains dan Teknologi Komisi Kesehatan Nasional, Zheng Zhongwei, dalam wawancara dengan stasiun televisi pemerintah China, CCTV, pada Sabtu pekan lalu mengatakan vaksin itu telah disetujui digunakan pada 22 Juli.
Dalam program CCTV-2 Dialogue, Zheng menuturkan orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus termasuk tenaga medis, personel pencegahan epidemi, staf medis di klinik, dan personel bea cukai dan perbatasan berhak menerima vaksin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir CNN, Selasa (25/8), vaksin ini dikembangkan oleh Perusahaan China National Biotec Group (CNBG) Sinopharm. Uji klinis fase 3 dari vaksin ini telah dilakukan di Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Maroko, dan Argentina.
"Ada ketentuan yang jelas dalam Pasal 20 undang-undang vaksin negara kita. Ketika insiden kesehatan masyarakat yang besar terjadi, Komisi Kesehatan Nasional (NHC) mengajukan permohonan penggunaan vaksin darurat," ujarnya.
"Badan Pengawas Obat dan Makanan Negara mengatur para ahli untuk mengevaluasi dan menyetujui NHC menggunakan darurat vaksin dalam skala tertentu dan dalam waktu terbatas tertentu," tambah Zheng.
Zheng yang merupakan pemimpin tim penelitian dan pengembangan vaksin dari Mekanisme Pencegahan dan Pengendalian Bersama Dewan Negara, mengatakan bahwa tahap selanjutnya dari pengiriman vaksin dapat digunakan untuk mencegah wabah virus di musim gugur dan musim dingin dalam upaya untuk membangun kekebalan.
Ini bukan pertama kalinya China menyetujui penggunaan vaksin eksperimental. Sebelumnya pada Juni, pemerintah China menyetujui penggunaan calon vaksin yang berbeda untuk tentara.
Vaksin yang dikembangkan bersama oleh Institut Bioteknologi Beijing, bagian dari Akademi Ilmu Kedokteran Militer pemerintah China dan perusahaan vaksin CanSino Biologics itu diberi "persetujuan obat-obatan yang dibutuhkan secara khusus" oleh komisi militer pusat China pada Juni.
Izin khusus berlaku selama satu tahun dan hanya berlaku bagi tentara.
Menurut Laporan Industri Vaksin China pada 2018-2022, China adalah produsen dan konsumen vaksin terbesar di dunia dan dapat memasok lebih dari satu miliar dosis vaksin setiap tahun, dari 40 produsen di seluruh negeri.
Dibanding negara lain, saat ini China memiliki lebih banyak calon vaksin virus corona dalam tahap uji coba pada manusia.
(ans/ayp)