Kebakaran Hutan California, Penduduk Diminta Siaga

Associated Press | CNN Indonesia
Selasa, 25 Agu 2020 14:34 WIB
Pemadam kebakaran di negara bagian California, AS, meminta penduduk tetap berada di luar zona evakuasi mengantisipasi jika api kembali berkobar.
Ilustrasi petugas pemadam kebakaran menanggulangi karhutla di California, Amerika Serikat. (AP/Ringo H.W. Chiu)
Jakarta, CNN Indonesia --

Petugas pemadam kebakaran di negara bagian California, Amerika Serikat, meminta penduduk di sekitar lokasi kebakaran hutan untuk tetap berada di luar zona evakuasi untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu api kembali berkobar.

Gubernur California, Gavin Newsom, mengatakan pekan ini akan menjadi masa yang kritis dalam upaya menjinakkan si jago merah, karena lebih dari 14.000 petugas pemadam kebakaran tengah berupaya memerangi 17 titik kebakaran utama. Sebagian besar titik api itu ada di utara California dan menyebabkan Kota San Francisco terkepung dari tiga sisi.

"Kami menghadapi kondisi iklim berbeda yang memicu kebakaran seperti yang belum pernah kami lihat dalam sejarah modern," kata Gavin seperti dilansir Associated Press, Selasa (25/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, peringatan akan angin kering dan badai kilat yang bisa memicu kebakaran di wilayah Teluk San Francisco telah dicabut pada Senin (24/8) pagi waktu setempat.

Kabar itu di satu sisi melegakan bagi petugas pemadam kebakaran dari luar negara bagian yang akan membantu pemadaman di sana. Namun, pejabat setempat memperingatkan bahaya kebakaran masih jauh dari akhir dan api yang berkobar jauh lebih kompleks dan besar.

"Masih sangat berbahaya di sana," ujar Wakil Kepala pemadam kebakaran di Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California, Jonathan Cox.

Kebakaran hebat melanda di negara bagian California, karena cuaca ekstrem sepekan terakhir. Api menghanguskan sekitar 312 ribu hektare hutan dan lahan.

Kebakaran kali ini disebut sebagai yang terbesar ke-10 dalam sejarah negara bagian itu, dan baru dapat diatasi tujuh persen.

Presiden AS, Donald Trump juga telah mengeluarkan maklumat kebakaran di California sebagai bencana besar. Status itu membuat bantuan pemerintah federal segara dikucurkan.

Lebih dari 14 ribu petugas pemadam kebakaran tengah berjuang mengatasi 585 titik api yang sekarang sudah membakar nyaris 400 ribu hektare. Perkiraan cuaca berangin mengancam api bakal terus bergerak ke pemukiman penduduk saat asap menutupi seluruh California.

Adapun pernyataan status bencana besar oleh Trump datang setelah Gubernur California Gavin Newsom mengatakan hampir semua petugas pemadam kebakaran di daerahnya terjun ke lapangan.

Cuaca ekstrem setidaknya sudah mulai melanda sejak 15 Agustus 2020. Asisten Wakil Direktur Pemadam Kebakaran California, Daniel Berlant, yang mengungkapkannya.

Berlant mengatakan setidaknya sejak itu ada 130.000 sambaran petir yang melanda wilayah California dan mengakibatkan 600 kebakaran hutan di seluruh negara bagian.

A firefighter moves a fence post while battling the Crews Fire near Gilroy, Calif., on Sunday, July 5, 2020. (AP Photo/Noah Berger)Petugas pemadam berusaha menjinakkan api karhutla di California, AS. (AP/Noah Berger)

Si jago merah membakar lebih dari 1,2 juta hektar, atau 1.875 mil persegi (4.856 kilometer persegi). Area yang terbakar lebih dari ukuran negara bagian Rhode Island dan tidak sebesar Delaware. Kebakaran itu juga merusak lebih dari 1.200 bangunan.

(ndn/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER