Akun Twitter pribadi Perdana Menteri India Narendra Modi diketahui diretas. Dalam cuitannya, peretas yang mengatasnamakan Modi meminta sumbangan amal menggunakan mata uang kripto (cryptocurrency).
Cuitan tersebut kemudian dihapus setelah diketahui menjadi korban peretasan.
"Kami mengetahui aktivitas ini (mencurigakan) dan telah mengambil langkah untuk mengamankan akun yang disusupi. Kami secara aktif menyelidiki situasinya," kata juru bicara Twitter terkait peretasan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan berlogo burung biru tersebut mengatakan tidak mengetahui jika ada akun tambahan yang turut terkena dampak peretasan.
Pihak Modi belum memberikan pernyataan terkait aksi peretasan tersebut.
Mengutip AFP, pihak Twitter mengatakan tidak menemukan adanya kaitan apa pun antara peretasan akun Modi dengan kejadian serupa pada Juli lalu.
Sekitar Juli lalu akun milik mantan presiden AS Barack Obama dan petinggi teknologi seperti Bill Gates, Jeff Bezos, dan Ellon Musk. Selain tiga tokoh tersebut, lebih dari 10 tokoh terkenal juga menjadi korban peretasan massal yang mengajak pengikutnya untuk mengirim Bitcoin ke suatu alamat.
"Semua orang meminta saya untuk memberi kembali, inilah waktunya. Saya menggandakan semua kiriman ke alamat BTS saya dalam 30 menit. Kamu kirim US$1.000, saya kirim balik US$2.000," demikian isi cuitan Gates pada Rabu (15/7) lalu.
Kicauan tersebut pertama muncul di akun pendiri Microsoft ini pada Rabu siang pukul 13.34 waktu setempat, tetapi kemudian dihapus. Tweet yang sama muncul lagi pukul 13.48.
Pihak Twitter buka suara dan membenarkan adanya peretasan massal terhadap akun sejumlah tokoh terkenal.
"Kami mengetahui adanya insiden keamanan yang mempengaruhi akun di Twitter. Kami sedang menyelidiki dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya. Kami akan segera memperbarui semua orang," tulis Twitter di akun resminya.
(evn)