AS Cabut Aturan Cek Kesehatan dari Beberapa Negara

CNN | CNN Indonesia
Jumat, 11 Sep 2020 03:15 WIB
Amerika Serikat berencana untuk mencabut aturan melakukan pemeriksaan kesehatan bagi kedatangan internasional dari beberapa negara ke 15 bandara.
Ilustrasi kedatangan asing. (Foto: AP/Britta Pedersen)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Amerika Serikat berencana untuk mencabut aturan melakukan pemeriksaan kesehatan bagi kedatangan internasional dari beberapa negara ke 15 bandara di tengah pandemi Covid-19.

Nantinya, penumpang dari penerbangan internasional hanya akan diberi tahu risiko melakukan perjalanan di tengah pandemi Covid-19.

"Mulai 14 September, pemerintah AS akan menghapus persyaratan semua penerbangan yang membawa penumpang maskapai yang datang dari negara tertentu untuk mendarat di salah satu dari 15 negara yang ditunjunk dan tidak melalui pemeriksaan kesehatan masuk," tulis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dalam sebuah unggahan di situs resminya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip CNN, CDC mengatakan skrining gejala Covid-19 tidak terlalu membantu karena begitu banyak kasus dengan orang yang tidak memiliki gejala.

"Penularan virus dapat terjadi dari penumpang yang tidak memiliki gejala atau yang belum mengalami gejala terinfeksi. Oleh karena itu, CDC mengubah strategi dan memprioritaskan langkah-langkah kesehatan masyarakat lain untuk mengurangi risiko penularan penyakit selama perjalanan," tulis CDC lebih lanjut.

"Saat ini, pemeriksaan kesehatan masuk bagi warga asing ditingkatkan bagi mereka yang datang dari China (tidak termasuk Hong Kong dan Makau), Iran, wilayah Schengen di Eropa, Inggris Raya (tidak termasuk wilayah luar negeri di Eropa, Irlandia, dan Brasil."

Alih-alih melakukan pemeriksaan bagi kedatangan asing, CDC mengatakan akan mendedikasikan pada 'upaya mitigasi yang lebih efektif' dengan berfokus pada pencegahan individual.

Upaya mitigasi yang dimaksud mencakup pemberian informasi kesehatan sebelum berangkat, dalam penerbangan, dan setelah kedatangan bagi penumpang.

Kendati demikian, CDC tidak menutup kemungkinan dilakukan pengumpulan informasi kontak secara acak dari penumpang dan keharusan melakukan karantina selama 14 hari untuk mengetahui adanya gejala terinfeksi.

AS saat ini masih menjadi negara dengan kasus dan angka kematian tertinggi akibat virus corona global. Hingga kini AS memiliki 6.549.771 kasus dengan 195.245 kematian akibat Covid-19.

Data statistik Worldometers mencatat kasus corona global hingga kini sebanyak 28.056.120. Sekitar 20.122.196 orang dinyatakan sembuh dan 908.651 meninggal.

(evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER