Presiden Amerika Serikat Donald Trump dipastikan tidak hadir langsung di sidang Majelis Umum PBB di New York pada pekan depan.
Padahal Trump sebelumnya mengaku ingin menyampaikan pidato di aula Sidang Umum di New York, meski para pemimpin dunia lainnya mengikuti dari negara masing-masing.
Sidang Majelis Umum PBB ke-75 ini rencananya digelar virtual karena pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dikutip dari AFP, Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows pada Kamis (17/9) mengatakan bahwa Trump tidak akan hadir secara fisik. Menurut dia Trump akan menyampaikan pidato lewat video conference.
Para pemimpin dunia secara bergiliran menyampaikan pidato pada sesi yang berlangsung dari 21 September hingga 29 September.
Dalam pidato pembukaan pada hari Selasa, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menekankan fokus tahun ini pada tanggapan global terhadap pandemi virus corona. Kemudian juga soal perdamaian dan keamanan, pelucutan senjata, hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan pembangunan berkelanjutan.
Indonesia juga akan berpartisipasi dalam sidang PBB untuk menyampaikan sikap soal pandemi virus corona. Menlu Retno Marsudi mengatakan Presiden Jokowi akan menyampaikan pidato dalam sidang tersebut.
"Insyaallah Presiden RI akan berpartisipasi dan akan menyampaikan statement secara virtual. Diperkirakan akan berlangsung pada 23 September sekitar pukul 7.30 pagi waktu Jakarta, ini adalah perkiraan waktunya," kata Retno dalam press briefing virtual, Kamis (17/9).
Sidang PBB ini berlangsung dari 15 September hingga 2 Oktober 2020. Pertemuan tingkat tinggi kali ini dilaksanakan secara hybrid, yakni fisik dan virtual.
Pertemuan fisik di markas besar PBB hanya dapat diikuti oleh perwakilan masing-masing negara yang berkedudukan di New York.
(dea)