Raja Norwegia, Harald V, yang kini sudah berusia 83 tahun dirawat di rumah sakit yang berada di Oslo, karena mengalami sesak napas.
Istana Norwegia menyatakan bahwa penyakit yang dialami Raja Harald V bukan disebabkan virus corona (Covid-19).
"Raja sekarang sedang diperiksa. COVID-19 sudah dikecualikan," kata Istana Norwegia dalam pernyataan, seperti dikutip Associated Press, Jumat (25/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istana Norwegia mengatakan untuk saat ini tugas kerajaan diambil alih sementara oleh Putra Mahkota Haakon.
Harald V naik tahta pada 17 Januari 1991 setelah kematian ayahnya. Ia menikah saat masih menjadi pangeran dengan seorang masyarakat biasa.
Sikapnya dipuji masyarakat karena berhasil menenangkan hati penduduk yang terkejut dengan aksi penembakan yang menewaskan 77 orang, yang dilakukan seorang penganut ideologi ekstrem kanan, Anders Behring Breivik, di Pulau Utoya pada 22 Juli 2011.
Pada 2016 Harald V menarik perhatian dunia karena pidatonya yang mendukung pernikahan sesama jenis.
Dia mengatakan penduduk Norwegia adalah perempuan yang mencintai perempuan, laki-laki yang mencintai laki-laki, dan perempuan dan laki-laki yang mencintai satu sama lain. Pidato tersebut sudah dibagikan di media sosial sebanyak ribuan kali.
Sebelumnya, Raja Harald juga sempat dirawat di Rikshospitalet, rumah sakit universitas ibukota, setelah mengalami pusing. Saat itu tidak ada penyakit serius yang ditemukan.
(ndn/ayp)