Sikap Harris dan Pence soal Hubungan AS-China

Calon Wakil Presiden pertahana Mike Pence dan calon wakil presiden Partai Demokrat Kamala Harris saling mengukuhkan pandangannya terhadap hubungan renggang antara Amerika Serikat dan China.

Pence menekankan sikapnya China yang dianggap tak transparan dan kerap merugikan AS. Kompak dengan Trump, ia juga menyalahkan China terkait penyebaran pandemi Covid-19 yang kini telah menewaskan 211 ribu oran AS. Ia berjanji akan membuat China 'membayar' hal tersebut.

"Kita akan meminta pertanggungjawaban China atas apa yang telah mereka lakukan terhadap AS," katanya dalam debat cawapres, hari ini di Utah.

"China adalah pihak yang pantas disalahkan atas pandemi Covid-19, Trump tidak senang akan hal itu dan dia menekankan hal tersebut. Organisasi kesehatan China tidak transparan dan mereka tidak mengizinkan kami mendapatkan informasi tentang virus hingga pertengahan Februari," tambahnya.

Dia juga memuji keputusan Presiden Trump menutup perjalanan dari China pada Januari lalu sebagai langkah antisipasi.

Sedangkan, Harris menyoroti sikap pemerintahan Trump yang terus membanggakan perang dagang dengan China. AS di bawah kepemimpinan Trump, menurut Harris, kalah dalam perang dagang tersebut.

Kekalahan tersebut disebutnya berakhir dengan hilangnya 300 ribu pekerjaan di sektor manufaktur. Tak hanya itu, ia juga menyebut masyarakat AS rugi ratusan ribu dolar akibat perang dagang tersebut, karena masyarakat AS kini harus membayar barang-barang dengan harga yang lebih mahal.

"Wakil Presiden tadi menyebut bahwa dia berpikir perang dagang dengan AS adalah sebuah pencapaian. Kalian kalah dalam perang dagang itu. Apa yang terjadi adalah 300 ribu masyarakat AS kehilangan pekerjaan manufaktur," lontarnya.

Tak mau kalah, Pence menyerang dengan menyebut bahwa Joe Biden adalah pendukung Partai Komunis China selama beberapa dekade terakhir.

"Joe Biden telah menjadi pendukung Partai Komunis China selama beberapa dekade terakhir. Senatro Harris, kau berhak dengan opinimu tapi tidak dengan faktamu," kata Pence.