Klaim Dapat Dukungan Jadi PM, Anwar Ibrahim Akan Temui Raja

CNN Indonesia
Jumat, 09 Okt 2020 08:15 WIB
Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim akan bertemu dengan Raja Sultan Abdullah Ri'ayatuddin pada pekan depan untuk membuktikan klaimnya.
Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim. (CNN Indonesia/Riva Dessthania Suastha)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim akan bertemu dengan Raja Sultan Abdullah Ri'ayatuddin pada pekan depan. Kedatangannya bertujuan untuk membuktikan klaim bahwa dirinya mendapat dukungan untuk menjadi perdana menteri.

Bulan lalu, Anwar telah mengumumkan bahwa dia mendapat dukungan yang cukup dari anggota parlemen untuk menjadi PM. Dia juga sudah mencoba untuk bertemu dengan Raja.

Kendati demikian, Raja yang memiliki wewenang penunjukan PM Malaysia menunda pertemuannya karena kondisi kesehatan yang memburuk.
Seperti dikutip dari AFP, Kamis (8/10) Anwar berkata setelah penundaan tersebut, akhirnya Raja akan menerima audiensi darinya pada hari Selasa pekan depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan akan "menyajikan dokumentasi (menunjukkan) mayoritas anggota parlemen yang kuat dan meyakinkan" mendukungnya.

Di Malaysia, calon PM harus membuktikan kepada Raja bahwa dia mendapat dukungan dari mayoritas 222 anggota parlemen Malaysia.

Hingga saat ini belum diketahui apakah Anwar memiliki dukungan yang diperlukan, karena beberapa anggota parlemen yang dikabarkan mendukungnya telah membantah.

Pakar Malaysia dari University of Tasmania, James Chin mengatakan perubahan besar tidak mungkin terjadi langsung setelah pertemuan Anwar dengan Raja. Dia menilai langkah itu hanyalah langkah awal.

James berkata Raja mungkin ingin bertemu hanya untuk membahas klaimnya yang mendapat dukungan.  

Malaysia telah berada dalam kekacauan sejak pemerintah reformis yang dipimpin Mahathir Muhammad runtuh pada Februari lalu.

Posisi Mahathir kemudian digantikan oleh Muhyiddin Yassin dengan proses tanpa pemilihan. Namun belakangan koalisi pemerintahan Muhyiddin dikabarkan tengah goyah dan para kritikus menuduhnya tidak memiliki legitimasi atas posisinya saat ini.

(ndn/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER