Tenaga kesehatan di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed dilaporkan diminta untuk menandatangani perjanjian kerahasiaan (NDA) ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan kunjungan terakhir ke sana pada November tahun lalu.
Seperti dikutip dari CNN, Jumat (9/10), seorang sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan bahwa permintaan itu menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa staf rumah sakit. Lebih dari satu staf yang diminta untuk menandatangani NDA dilaporkan menolak.
Tidak jelas berapa banyak yang menolak dan berapa banyak yang menandatangani dokumen tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui sebelumnya, Trump telah menggunakan NDA untuk mencoba mencegah kebocoran informasi kesehatan pribadi usai dirawat karena terinfeksi corona.
Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih mengatakan siapapun yang merawat Trump akan diwajibkan menjaga kerahasiaan melalui aturan yang ada.
"Setiap dokter yang merawat Presiden terikat oleh kerahasiaan pasien-dokter yang dijamin oleh HIPAA, dan saya tidak akan berkomentar tentang prosedur internal di luar itu," kata Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Judd Deere.
Kunjungan Trump ke Walter Reed pada 16 November 2019 menimbulkan pertanyaan tentang kondisi kesehatannya. Kunjungannya kala itu tidak masuk dalam jadwal publik, namun wartawan seketika diundang untuk ke sana.
Alih-alih menggunakan helikopter Marine One, seperti yang biasa dilakukannya ketika mengunjungi Walter Reed, Trump diantar iring-iringan mobil kala itu.
Gedung Putih mengatakan kunjungan itu dimaksudkan untuk mengetahui kondisi fisik tahunannya, meskipun tidak pernah terungkap prosedur atau tes apa yang dia jalani di sana.
Saat di Walter Reed bulan November, Trump berada di sana selama dua jam. Dokternya, Sean Conley, menulis dalam sebuah memo bahwa Trump "tidak mengalami nyeri dada, dia juga tidak dievaluasi atau dirawat untuk masalah yang mendesak atau akut."
Dia menambahkan bahwa Presiden "tidak menjalani evaluasi jantung atau neurologis khusus."
Pekan lalu, politikus Partai Republik itu dirawat karena terinfeksi corona. Dia dirawat oleh tim dokter dari rumah sakit, bersama dengan dokter dari Unit Medis Gedung Putih dan Universitas Johns Hopkins.
Tidak diketahui apakah tim penanganan corona Trump juga diminta untuk menandatangani NDA. Namun, ditanya tentang aspek pemulihan Presiden dalam konferensi pers beberapa hari lalu, Conley berulang kali menolak menjawab, dengan alasan kerahasiaan pasien.
Pada hari Senin (5/10), Conley mengutip "aturan dan regulasi HIPAA" sebagai alasan dia tidak dapat membagikan detail tentang pencitraan paru-paru Presiden.
Conley mengacu pada Health Insurance Portability and Accountability Act tahun 1996, yang melindungi pasien agar catatan medisnya tidak diungkapkan tanpa persetujuan yang bersangkutan.
Pengecualian termasuk perihal informasi perawatan, pembayaran atau operasi kantor penyedia medis.
(dea/ndn/dea)