Gedung Putih menyatakan menolak keras pernyataan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci terkait penanganan pandemi Covid-19 yang disampaikan dalam sebuah wawancara dengan The Washington Post.
Dalam wawancara itu, Fauci mengatakan bahwa Amerika Serikat berada dalam posisi yang mengerikan untuk menghadapi pandemi virus corona dalam beberapa bulan mendatang.
"Kami mengalami banyak luka. Ini bukanlah situasi yang baik. Semua bintang sejajar di tempat yang salah saat Anda memasuki musim gugur dan musim dingin, dengan orang-orang berkumpul di rumah di dalam ruangan. Anda tidak mungkin ditempatkan (di situasi) yang lebih buruk," kata Fauci kepada The Washington Post.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fauci mengatakan AS perlu membuat "perubahan mendadak" dalam praktik dan perilaku kesehatan masyarakatnya saat musim liburan semakin dekat. Dia juga mengatakan kampanye calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden "menganggapnya serius dari perspektif kesehatan masyarakat".
Sementara Presiden Trump, menurut Fauci, "melihatnya dari perspektif yang berbeda" yakni ekonomi dan pembukaan kembali negara.
Selain itu, Fauci juga membidik Ahli Neuroradiologi yang bukan ahli penyakit menular, Scott Atlas, yang menjadi andalan Trump dalam beberapa bulan terakhir.
"Saya benar-benar punya masalah dengan orang itu. Dia orang cerdas yang berbicara tentang hal-hal yang saya yakin tidak memiliki wawasan atau pengetahuan atau pengalaman nyata. Dia terus berbicara tentang hal-hal yang ketika Anda membedahnya dan menguraikannya, itu tidak masuk akal," kata Fauci tentang Atlas.
Gedung Putih pun merespons keras pernyataan Fauci.
"Tidak dapat diterima dan melanggar semua norma bagi Dr. Fauci, anggota senior Satgas Virus Corona Presiden dan seseorang yang memuji tindakan Presiden Trump selama pandemi ini, untuk memilih bermain politik tiga hari sebelum pemilu" ujar Juru Bicara Gedung Putih, Judd Deere dalam pernyataan kepada CNN pada Sabtu (31/10) malam.
Deere mempermasalahkan komentar Fauci di mana ia tampaknya memuji kampanye Joe Biden.
"Sebagai anggota Satgas, Dr. Fauci memiliki tugas untuk mengungkapkan keprihatinan atau mendorong perubahan strategi, tapi dia tidak melakukan itu, malah memilih untuk mengkritik presiden di media dan membuat kecenderungan politiknya diketahui dengan memuji lawan presiden," tambahnya.
"Dr. Fauci tahu bahwa risiko (penularan) hari ini lebih rendah secara dramatis daripada beberapa bulan yang lalu dengan tingkat kematian turun lebih dari 80 persen. Administrasi Trump, melalui kerja Satgas, terus meningkatkan pengujian, APD, personel, dan kapasitas untuk melindungi yang rentan, membantu sekolah dibuka kembali, dan menanggapi kondisi di lapangan," imbuh Deere.
Dilansir NBC News, infeksi baru Covid-19 sedang meningkat di sebagian besar negara bagian di AS. Jumlah kasus telah mencapai rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir. Ruang perawatan rawat inap di rumah sakit juga meningkat dan berada di level tertinggi sejak pertengahan Agustus.
Dalam beberapa hari terakhir, korban tewas harian telah melampaui seribu jiwa. Sejauh ini, lebih dari 9 juta kasus telah dikonfirmasi di AS dan lebih dari 232 ribu kematian.
Sementara itu, Trump terus menyesalkan liputan media tentang pandemi. Baru-baru ini dalam sebuah panggilan telepon dengan anggota stafnya, Trump menyebut Fauci sebagai "bencana" dan pakar kesehatan masyarakat lainnya sebagai "idiot".
"Media Berita Palsu menunggangi COVID, COVID, COVID, hingga Pemilu. Pecundang!," cuit Trump di Twitter, Senin (26/10).
Menurut seseorang yang dekat dengan Fauci, Trump dan Fauci belum melakukan kontak rutin selama berbulan-bulan. Bulan lalu, mereka berselisih mengenai iklan kampanye Trump yang mengutip ucapan Fauci.
Fauci mengatakan ucapannya tersebut diambil "di luar konteks".
(ans/evn)