Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan terjadi serangan di salah satu universitas Kabul pada Senin (2/11). Setidaknya 25 orang dikabarkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Juru bicara Kemendagri Afghanistan, Tariq Arian tidak merinci jumlah korban dalam serangan tersebut. Namun media lokal melaporkan setidaknya 20 orang tewas.
Mengutip Associated Press, diketahui ada tiga penyerang yang terlibat dalam penyerbuan kampus tersebut. Semuanya tewas dalam baku tembak dengan petugas keamanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok Taliban menyangkal bertanggung jawab dalam serangan tersebut.
Insiden ledakan bermula ketika sekumpulan orang bersenjata menyerbu Universitas Kabul ketika sedang berlangsung acara pameran buku yang dihadiri oleh duta besar Iran untuk Afghanistan.
Aksi serangan ini terjadi ketika Taliban dan AS dalam proses kesepakatan damai.
Hanya berselang lima jam usai serangan di Universitas Kabul, ledakan granat terjadi secara sporadis diikuti suara tembakan senjata di jalan-jalan sekitar kampus. Tentara pun dikerahkan untuk mengamankan sekitar lokasi kejadian.
Seorang mahasiswa, Ahmad Sanin membagikan rekaman video ketika terjadi ledakan. Kepada wartawan, Sanin mengaku melihat militan bersenjata menyerbu dan melepaskan tembakan.
Serangan tersebut dikatakan terjadi di sisi timur kampus tempat fakultas hukum dan jurnalistik.
Kantor berita Iran, ISNA melaporkan pada Minggu (1/11) duta besar Bahador Aminian dan atase budaya Mojtaba Noroozi dijadwalkan meresmikan pameran buku di lokasi terjadinya serangan.
Televisi pemerintah Iran tidak memberikan informasi tentang para pejabatnya yang berada di lokasi ketika terjadinya serangan.
Diplomat Iran sebelumnya telah menjadi sasaran serangan di negara itu dan hampir memicu perang antara kedua negara.
(ndn/evn)