Deretan Presiden AS yang Hanya Menjabat Satu Periode

CNN Indonesia
Minggu, 08 Nov 2020 08:48 WIB
Sejumlah presiden AS hanya merasakan satu kali masa jabatan karena beragam alasan.
Ilustrasi proses pemilihan presiden Amerika Serikat di tempat pemungutan suara. (AP/Elise Amendola)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 3 November mencuri antusiasme dari berbagai pihak. Pasangan petahana Donald Trump-Mike Pence harus rela melepaskan kepemimpinan Gedung Putih kepada pasangan dari Partai Demokrat, Joe Biden-Kamala Harris.

Dilansir Investopedia, berikut lima Presiden AS terakhir yang kalah dalam pemilihan ulang:

William Taft

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden William Taft menjabat sebagai Presiden ke-27 AS antara 1909-1913. Dia berjuang untuk mengisi posisi Theodore Roosevelt, salah satu presiden AS paling populer di abad ke-20.

Persahabatan dan dukungan Roosevelt-lah yang membantu Taft memenangkan pilpres pada 1908. Namun, hubungannya dengan Roosevelt memburuk saat Taft menjabat. Kemudian Roosevelt mencalonkan diri sebagai kandidat dari pihak ketiga pada pilpres 1912 dan berhasil menarik suara dari Taft.

Pada akhirnya, Taft pun dikalahkan oleh Presiden Woodrow Wilson.

Herbert Hoover

Presiden Herbert Hoover adalah Presiden ke-31 yang menjabat antara 1929-1933. Kejatuhan pasar saham pada 1929 terjadi setelah Hoover menempati kantor kepresidenan. Kejatuhan itu menyebabkan Depresi Hebat.

Hoover pun disalahkan atas dampak dari peristiwa tersebut. Kegagalannya untuk membendung kerugian ekonomi dan keuangan membuatnya kalah dalam pilpres 1932 dan dimenangkan oleh Franklin Roosevelt.

Roosevelt adalah satu-satunya presiden AS yang terpilih lebih dari dua masa jabatan.

Gerald Ford

Presiden Gerald Ford menjabat sebagai presiden AS ke-38. Dia adalah satu-satunya orang yang tidak pernah terpilih secara resmi sebagai Presiden atau Wakil Presiden.

Ford menjabat wapres di bawah Amandemen ke-25 ketika Wakil Presiden Richard Nixon, Spiro Agnew mengundurkan diri karena skandal korupsi. Ford diangkat sebagai wapres oleh Nixon dan dikonfirmasi oleh Kongres.

Ketika skandal Watergate meningkat dan Nixon mengundurkan diri, Ford menjabat sebagai Presiden.

Saat menjabat itulah, Ford mengampuni Nixon dari semua tuduhan kejahatan, menjadikannya sebagai keputusan yang sangat tidak populer. Peluangnya untuk terpilih kembali semakin dirusak oleh kombinasi pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang rendah, yang dikenal sebagai stagflasi.

Pada 1976, dia dikalahkan oleh Jimmy Carter.

Jimmy Carter

Jimmy Carter adalah presiden AS ke-39 yang terpilih pada 1976. Dia menjabat dari 1977-1981. Selama masa kepresidenannya, AS terus menderita stagflasi. Ini diperparah dengan gagalnya penyelamatan sandera AS di Iran menjelang akhir masa jabatannya.

Faktor-faktor inilah yang menyebabkan kekalahannya dari Ronald Reagan pada pilpres 1980.

Pasca-kepresidenannya, karier Carter luar biasa aktif. Dia mempromosikan upaya perdamaian dan diplomasi di seluruh dunia, dia pun dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian pada 2002.

Donald Trump

Donald John Trump merupakan Presiden AS ke-45 yang menjabat pada 2017 hingga 2020. Dia terpilih dengan perolehan 304 suara elektoral mengalahkan Hillary Clinton pada 2016.

Trump dikenal sebagai presiden AS yang kontroversial. Dia kerap meremehkan pandemi virus corona yang telah menewaskan lebih dari 9,5 juta dan lebih dari 236 ribu kematian warga AS.

Dia juga kerap melontarkan retorika rasis saat ketegangan rasial meningkat di AS, termasuk pada saat insiden Charlottesville dan serangkaian kematian warga kulit hitam di tangan polisi pada 2020.

(ans/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER