Pemerintah Arizona Heran Proses Penghitungan Suara Didemo

CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2020 23:31 WIB
Pemerintah Arizona memastikan setiap surat suara Pilpres AS 2020 akan dihitung, karena sudah menjadi kewajiban mereka.
Pemerintah Arizona memastikan setiap surat suara Pilpres AS 2020 akan dihitung, karena sudah menjadi kewajiban mereka. (AFP/JEFF KOWALSKY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Negara Bagian Arizona Katie Hobbs menyatakan keheranannya atas berbagai protes dan permohonan penghentian penghitungan surat suara Pilpres AS 2020 yang masih berjalan.

"Saya tak mengerti tujuan dari pengunjuk rasa ini. Pasti kami akan menghitung semua surat suara. Kami diwajibkan secara hukum untuk melakukan itu," kata Hobbs dalam wawancara dengan NBC pada Kamis (5/11) pagi waktu setempat.

Sebelumnya ratusan pendukung Donald Trump diberitakan turun ke jalan di seluruh penjuru negeri memprotes proses perhitungan suara yang hingga kini masih berlangsung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian besar pedemo menggelar aksi di kantong suara kubu Trump di Phoenix, Arizona, Michigan, dan Detroit. Penghitungan suara mencatat Trump kalah dalam mengantongi suara elektoral di dua negara bagian tersebut.

Hobbs mengatakan bahwa para petugas pemilu di daerah-daerah "telah bekerja sepanjang waktu untuk memastikan suara ini terhitung" dan bahwa "mereka melakukan pekerjaan mereka tak peduli apakah pengunjuk rasa memaksa mereka melakukannya atau tidak,"

Hobbs mengatakan ada sekitar 450 ribu surat suara tersisa di negara bagian tersebut, sekitar 300 ribu di antaranya datang dari Maricopa County.

Mantan wakil presiden Joe Biden sendiri diketahui memimpin penghitungan suara di negara bagian tersebut dengan selisih hanya 68 ribu suara dari rivalnya, Donald Trump.

Hobbs tidak memastikan berapa lama lagi yang dibutuhkan pemerintahnya untuk menuntaskan penghitungan suara tersebut.

Dilaporkan CNN, surat suara tersebut "adalah surat suara awal yang diserahkan pemilih pada hari pemilihan di TPS," kata Hobbs. Dia menambahkan, "surat suara itu dalam proses verifikasi tanda tangan sebelum bisa ditabulasikan."

Hobbs juga membantah teori konspirasi yang beredar di internet dan menyebutkan bahwa negara bagian telah membatalkan banyak surat suara.

"Tak ada gunanya melakukan hal tersebut," kata Hobbs. "Itu teori konspirasi, orang-orang diberikan pena untuk dengan sengaja membatalkan surat suara mereka. Itu sama sekali tidak terjadi."

(end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER