Kamala Harris mencetak sejarah menjadi wanita pertama yang menjadi wakil presiden terpilih di Amerika Serikat (AS). Ia menegaskan pencapaian sejarah tersebut menunjukkan bahwa AS adalah negara yang penuh peluang atau 'possibilities'.
Harris akan menjadi wakil presiden kulit hitam dan Asia Selatan pertama di Amerika Serikat, dan wanita pertama yang memegang jabatan wapres. Harris bercerita bahwa ia merupakan putri seorang ibu imigran India dan ayah Amerika Jamaika.
"Saya mungkin wanita pertama, tapi saya tidak akan menjadi yang terakhir," kata Harris saat memberikan pidato kemenangan di Delaware, Minggu (8/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena setiap gadis kecil yang menonton malam ini melihat bahwa ini adalah negara yang penuh peluang dan bagi anak-anak negara kami terlepas dari jenis kelamin Anda. AS mengirimkan pesan yang jelas kepada Anda: Bermimpilah dengan ambisi, pimpin dengan keyakinan. Kami akan memuji Anda di setiap langkah," tambah Harris.
Harris menyinggung perjuangan wanita kulit hitam, Asia, kulit putih, Latin, pribumi Amerika, yang telah membuka jalan menuju terciptanya sejarah hari ini. Ia juga memuji kelompok wanita yang berjuang dan berkorban begitu banyak untuk kesetaraan dan kebebasan dan keadilan untuk semua.
"Termasuk perempuan kulit hitam yang sering terlalu sering terabaikan namun begitu sering terbukti menjadi tulang punggung demokrasi kita. Semua wanita yang telah bekerja untuk mengamankan dan melindungi hak memilih selama lebih dari satu abad, 100 tahun yang lalu dengan Amandemen ke-19," kata Harris.
Menurut Harris, perjuangan lima puluh lima tahun yang lalu dengan Undang-Undang Hak Pilih telah terbukti di tahun 2020, dengan generasi baru perempuan AS yang memberikan suara dan melanjutkan perjuangan untuk hak dasar mereka untuk memilih dan didengar.
"Sungguh bukti karakter Joe, bahwa dia memiliki keberanian untuk mendobrak salah satu penghalang paling substansial yang ada di negara kita dan memilih seorang wanita sebagai wakil presidennya," kata Harris.
Menanggapi hal itu, Joe Biden dalam pidato kemenangan, menegaskan bahwa AS memberikan peluang besar bagi siapapun.
"Saya selalu percaya kita bisa mendefinisikan Amerika dalam satu kata: peluang. Bahwa di Amerika setiap orang harus diberi kesempatan untuk mencapai impian mereka dan kemampuan yang diberikan Tuhan akan membawa mereka," kata Biden.
"Saya percaya pada 'possibilities' negara ini. Kami selalu melihat ke depan. Menuju ke Amerika yang lebih bebas dan lebih adil. Menuju ke Amerika yang menciptakan pekerjaan dengan martabat dan rasa hormat," kata Biden.
Biden juga mengklaim akan membawa Amerika yang menyembuhkan penyakit seperti kanker dan Alzheimer, Amerika yang tidak pernah meninggalkan siapa pun, Amerika yang tidak pernah menyerah, tidak pernah menyerah.
Atas dasar itu, Biden mengatakan Amerika Serikat adalah mercusuar bagi dunia yang memimpin bukan dengan contoh kekuatan, tetapi dengan kekuatan teladan yang diberikan.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden dan Kamala Haris keluar sebagai pemenang dalam pilpres AS 2020 yang digelar Rabu (3/11) waktu setempat.
Biden dan Harris berhasil mengungguli perolehan suara atas pasangan petahana dari Partai Republik, Donald J. Trump dan Mike Pence di Pennslyvania.
Berdasarkan hasil CNN Projection, Joe Biden akan menjadi presiden terpilih ke-46 Amerika Serikat, setelah kemenangan di negara bagian tempat ia dilahirkan menempatkannya atas 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk menang.
Dengan 20 suara elektoral Pennsylvania, Biden sekarang memiliki total 273 suara elektoral dengan Donald Trump meraih 213 suara.