FOTO: Partai Suu Kyi Kembali Berkuasa di Pemilu Myanmar

AFP, AP, CNN Indonesia | Senin, 09/11/2020 12:05 WIB

, CNN Indonesia -- Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) dan tokohnya, Aung San Suu Kyi, diperkirakan bakal kembali menguasai suara dalam pemilu kali ini sama seperti 2015.

Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) dan tokohnya, Aung San Suu Kyi, diperkirakan bakal kembali menguasai suara dalam pemilu kali ini sama seperti 2015. (AP Photo/Pyae Sone Win)

Pesaing utama partai Suu Kyi adalah Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan Myanmar, yang didukung oleh militer. (AP Photo/Thein Zaw)

Para pengamat merasa pemerintahan Suu Kyi dalam periode ini gagal menjalankan prinsip-prinsip demokrasi. (AP Photo/Thein Zaw)

Direktur Institut Tampadipa, Khin Zaw Win, menilai Suu Kyi dan partainya lebih fokus memperkuat kekuasaan daripada mendorong praktik demokrasi yang lebih luas. Lembaga itu merupakan kelompok advokasi kebijakan berbasis di Yangon. (AP Photo/Thein Zaw)

Kontroversi sudah terjadi bahkan sebelum proses pemungutan suara dilakukan. Komisi Pemilihan Umum dituduh berkomplot dengan partai Suu Kyi dengan membatalkan pemungutan suara di beberapa wilayah yang bisa memenangkan partai-partai oposisi atau kritis terhadap pemerintah. (AP Photo/Thein Zaw)

Komisi Pemilihan Umum membantah hal tersebut dan menyatakan pembatalan pemungutan suara di beberapa wilayah karena menjadi kawasan konflik bersenjata dengan gerilyawan etnis. (AP Photo/Thein Zaw)

Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk hak asasi manusia di Myanmar, Thomas Andrews, mengkritik hal itu dengan mengatakan Myanmar tidak akan dapat mengadakan pemilu yang bebas dan adil selama hak memilih ditolak berdasarkan ras, etnis, agama, sama halnya dengan nasib etnis Rohingya. (AP Photo/Thein Zaw)

Reputasi Suu Kyi juga mulai tercoreng terkait hal tersebut. Terutama ketika terjadi kampanye kontra-pemberontakan yang terjadi pada 2017. (AP Photo/Thein Zaw)

Suu Kyi semakin dianggap gagal menerapkan demokrasi setelah secara agresif menerapkan undang-undang pencemaran nama baik dan telekomunikasi terhadap jurnalis serta aktivis yang kritis kepada pemerintah dan militer. (Photo by Ye Naing Ye / AFP)

Kendati demikian, Suu Kyi dinilai akan tetap menguasai suara dalam Pemilu 2020. Hal itu terlihat dari antusiasme warga Myanmar saat pemungutan suara, Minggu (8/11) sebagai upaya mempertahankan demokrasi yang baru saja dirasakan lima tahun lalu. (Photo by Ye Aung THU / AFP)