Selain Indonesia, Turki dan Brasil Juga Beli Vaksin Sinovac

CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2020 07:46 WIB
Selain Indonesia, Brasil dan Turki diketahui juga telah memesan vaksin CoronaVac buatan Sinovac, China.
Ilustrasi pabrik vaksin corona. (Foto: AP/Ng Han Guan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia telah menerima 1,2 juta dosis vaksin corona CoronaVac buatan Sinovac, China pada Minggu (6/12) malam. Selain Indonesia, lebih dari 12 negara termasuk Turki, BrasilUni Emirat Arab hingga Maroko dikabarkan sudah menandatangani kesepakatan untuk menjadi tuan rumah uji coba fase akhir vaksin corona buatan China.

Menurut berbagai publikasi yang dihimpun dari pernyataan perusahaan farmasi China, pemerintah, dan laporan media, sejauh ini ribuan orang telah disuntikkan vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh tiga perusahaan farmasi asal Negeri Tirai Bambu yakni Sinovac Biotech, Sinopharm, dan CanSino.

Dilansir South China Morning Post, Sinovac Biotech mengatakan negara-negara yang melakukan uji coba fase 3 dari vaksin buatannya akan mendapatkan akses dosis di waktu yang sama dengan China. Uji coba tersebut sedang berlangsung di Indonesia, Brasil, dan Turki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/ 9860/ 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Keputusan Menkes menetapkan enam jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan dalam proses vaksinasi di Indonesia.

Keenam vaksin tersebut diproduksi oleh Bio Farma, Astra Zeneca, China National Pharmaceutical Grup Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNTech, dan Sinovac Biotech. Sejauh ini baru 1,2 juta dosis vaksin buatan Sinovac yang tiba di Indonesia.

Presiden Joko Widodo mengatakan akan mengupayakan tambahan 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 pada Januari 2021. Selain vaksin dalam bentuk jadi, Jokowi menyatakan pemerintah juga akan menghadirkan vaksin dalam bahan baku curah.

Jokowi menyatakan vaksin tersebut bisa digunakan ketika mendapatkan Izin Edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat (emergency use authorization/ EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

[Gambas:Video CNN]

Turki

Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac rencananya akan dibawa ke Turki mulai 11 Desember mendatang. Petugas kesehatan menjadi prioritas utama pemberian vaksin oleh Kementerian Kesehatan Turki.

Dilansir Anadolu, Rabu (9/12), para ilmuwan di Turki telah membuktikan keandalan dan keefektifan vaksin tersebut.

Selain itu, Turki juga sedang melakukan negosiasi dengan perusahaan farmasi Amerika Serikat Pfizer untuk mendapatkan vaksin yang dikembangkan bersama perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech.

"Katakanlah vaksin ini (Sinovac) melindungi sekitar 50-60 persen dan vaksin lainnya melindungi sekitar 95 persen. Terlepas dari segalanya, (kita) perlu mendapatkan vaksin ini, karena meskipun (hanya) melindungi hingga 50 persen, sangat penting untuk mendapatkan 50 persen perlindungan dari penyakit seperti itu," kata Mehmet Ceyhan, kepala Asosiasi Penyakit Menular yang berbasis di Ankara.

Lebih lanjut, Ceyhan menuturkan tidak satu pun dari studi tahap 3 dari vaksin tersebut menemukan efek samping yang serius. Tapi dia mencatat setidaknya ada efek samping berupa kemerahan, bengkak, nyeri atau malaise umum.

Brasil

Saat ini, vaksin Sinovac juga telah meluncurkan uji klinis fase 3 di Brasil. Uji klinis tersebut dilanjutkan kembali setelah mendapatkan lampu hijau dari lembaga kesehatan Brasil, Anvisa, pada Rabu (11/11) lalu.

Keputusan ini diambil setelah dua hari sebelumnya Anvisa menghentikan sementara uji klinis tahap tiga tersebut.

Pejabat kesehatan masyarakat mengatakan penghentian sementara vaksinasi itu bukan karena kematian salah satu sukarelawan, yang diselidiki polisi sebagai bunuh diri.

Jika vaksin Sinovac berhasil, sebagian besar vaksin itu akan diproduksi dengan lisensi oleh Butantan Institute yang dikelola negara bagian Sao Paulo.

Dilansir ABC News, perusahaan farmasi China selain Sinovac, Sinopharm juga memiliki uji klinis yang sedang berlangsung di 10 negara termasuk UEA, Mesir, Yordania, Peru, dan Argentina dengan melibatkan hampir 60 ribu relawan.

Sementara CanSino sedang melakukan pengujian di Rusia, Pakistan, dan Meksiko. Pihaknya juga berencana mengejar kemitraan di negara-negara Amerika Latin.

Selain Turki dan Brasil, Maroko menyusul menjadi salah satu negara yang merestui penggunaan vaksin buatan Sinopharm. Raja Maroko Mohammed VI pada Selasa (8/12) menginstruksikan pemerintah untuk memberikan vaksin Covid-19 gratis kepada 80 persen populasi atau sekitar 25 juta orang mulai bulan ini.

Maroko dilaporkan telah memesan 10 juta dosis vaksin Covid-19. Pengiriman awal akan datang dari China, tapi Maroko juga berencana untuk memproduksi vaksin secara lokal.

Seorang pejabat Kementerian Kesehatan Maroko mengatakan kepada Associated Press bahwa vaksinasi pertama dapat datang dalam beberapa hari ke depan. Selain menaruh harapan pada vaksin buatan Sinopharm, Maroko juga mengandalkan vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca.

(ans/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER