Prancis akan membangun kapal induk bertenaga nuklir baru untuk menggantikan kapal induk Charles de Gaulle pada tahun 2038.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan keputusan menggunakan reaktor nuklir sebagai penggerak kapal perang masa depan merupakan bagian dari strategi iklim Prancis.
Dia menekankan emisinya yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar diesel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Senjata nuklir Prancis dan industri energi atom sebagai landasan otonomi strategis kami," kata Macron di sebuah fasilitas nuklir di kota Le Creusot di Burgundy, Selasa (8/12) seperti dikutip dari Associated Press.
Dia mengatakan bahwa sektor nuklir berperan dalam membangun status Prancis sebagai kekuatan besar.
Salah satu penasihat Macron mencatat bahwa memiliki kapal induk juga membantu Prancis memproyeksikan pengaruh global.
Hanya sedikit negara di dunia yang mengembangkan kapal besar dan mahal itu.
Kapal induk itu akan memiliki berat sekitar 70.000 ton dan panjang 300 meter, kira-kira 1,5 kali ukuran Charles de Gaulle, yang telah dikerahkan untuk operasi militer internasional di Irak dan Suriah dalam beberapa tahun terakhir.
Kapal tersebut akan menggunakan ketapel elektromagnetik buatan Amerika Serikat. Kapal akan dirancang untuk menampung pesawat tempur generasi berikutnya dan mampu beroperasi hingga sekitar 2080.
Namun para penasihat presiden tidak memberikan rincian harga. Media Prancis memperkirakan biayanya sekitar 8,5 miliar dolar AS.
Macron juga menjanjikan 500 juta euro dalam investasi di industri nuklir dan dana terpisah untuk memodernisasi itu.
Dia pun menjanjikan "kemajuan" pada masalah limbah nuklir. Reaktor nuklir menyediakan sebagian besar listrik Prancis, tetapi banyak reaktor yang sudah tua dan penundaan telah mengganggu reaktor generasi baru.
Macron yang menjadi tuan rumah bersama konferensi video global untuk memperingati lima tahun kesepakatan iklim Paris, mengatakan Prancis harus berbuat lebih banyak untuk mengembangkan energi angin, matahari, hidrogen, dan energi terbarukan lainnya.
(dea)