Pemerintah Jerman memerintahkan menutup seluruh sekolah, pertokoan non-esensial, dan salon akibat lonjakan baru kasus virus corona (Covid-19).
Kanselir Jerman, Angela Merkel, menuturkan kebijakan penguncian wilayah (lockdown) parsial ini dilakukan demi menghentikan kenaikan kasus penularan corona baru di negara dengan perekonomian terbesar kedua di Eropa itu.
Lockdown parsial rencananya akan berlaku mulai pekan ini hingga 10 Januari mendatang. Penerapan lockdown ini berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan mobilitas yang meningkat muncul berbagai kontak antar-manusia selama periode sebelum Natal ini. Karenanya, Jerman sekarang berada dalam pertumbuhan eksponensial jumlah infeksi corona," bunyi kertas kebijakan yang disepakati pemimpin negara bagian dan Merkel pada Minggu (13/12).
"Oleh karena itu, adalah tugas kami untuk mencegah sistem kesehatan kolaps dan itulah mengapa ada kebutuhan mendesak untuk mengambil tindakan ini," ujar Merkel dalam dokumen itu.
Selain menutup pertokoan dan sekolah, Jerman juga mendesak seluruh perusahaan mengizinkan karyawan bekerja dari rumah atau menerapkan perpanjangan libur.
Kebijakan lockdown parsial ini juga melarang penjualan alkohol di tempat-tempat umum, terutama bar dan bazar minuman alkohol seperti anggur yang populer di kalangan warga Jerman menjelang Natal.
Pada awal November, Jerman juga kembali menutup fasilitas rekreasi dan budaya, serta melarang makan di restoran dan kafe setelah mendapati lonjakan penularan corona.
Langkah-langkah tersebut terbukti memperlambat lonjakan penularan corona baru di Jerman. Meski begitu, selama dua minggu terakhir tren penularan corona baru kembali meningkat signifikan.
Dikutip AFP, Jerman mencatat rekor 590 kematian virus corona dalam sehari pada Rabu pekan lalu.
Berbicara di depan parlemen dengan berapi-api pada pekan lalu, Merkel memperingatkan masyarakat untuk lebih taat menjalani protokol kesehatan, terutama dalam hal membatasi kontak dengan orang lain, jika tidak ingin liburan Natal dan Tahun baru ini menjadi yang terakhir dirayakan bersama keluarga.
"Jika kita terlalu banyak menjalin kontak dengan orang lain sekarang sebelum Natal, dan itu membuat tahun ini menjadi Natal terakhir bersama keluarga, maka kita gagal. Kita tidak boleh membiarkan itu," kata Merkel dalam rapat anggaran di Parlemen Jerman (Bundestag) pada Rabu (9/12) lalu.
Menurut Merkel, jumlah korban tewas akibat corona adalah harga yang tidak sebanding untuk tetap membuka pertokoan.
"Saya benar-benar minta maaf dari lubuk hati yang paling dalam. Tetapi jika harga yang kita bayar adalah 590 kematian sehari maka ini tidak dapat diterima. Tersisa 14 hari lagi sebelum Natal dan kita harus melakukan semuanya yang kita bisa untuk mencegah lonjakan kasus corona lagi," kata Merkel.
(ayp/rds/ayp)