Macron Alami Demam hingga Batuk usai Positif Covid-19

Presiden Prancis, Emmanuel Macron (42), dilaporkan mengalami demam dalam masa isolasi setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19).

Dilansir Associated Press, Jumat (18/12), Macron saat ini dilaporkan menjalani isolasi di tempat peristirahatan kepresidenan di La Lanterne, Versailles.

Menurut keterangan Kantor Kepresidenan Prancis, Macron mengalami demam, batuk dan kelelahan. Namun, mereka tidak merinci proses perawatan Macron.

Dia harus menjalani isolasi selama tujuh hari, setelah mengalami gejala pada Kamis (17/12), dan kemudian dinyatakan positif Covid-19. Macron dilaporkan akan tetap bekerja dan berkegiatan dari jauh selama masa isolasi.

Para staf kepresidenan Prancis langsung bergegas mengontak seluruh pihak yang sempat bertemu Macron dalam beberapa hari belakangan. Menurut menteri kesehatan Prancis, ada kemungkinan Macron tertular saat menghadiri pertemuan Uni Eropa di Brussels pekan lalu.

Akan tetapi, Macron juga melakukan rapat dengan sejumlah pihak di Paris.

Meski Macron rutin mengenakan masker dan menganjurkan penduduk untuk menjaga jarak, tetapi dia juga kerap menghadiri kegiatan jamuan makan bersama beberapa hari sebelum dinyatakan positif.

Sikap Macron itu dikritik karena dinilai memberi contoh buruk, padahal ada larangan berkumpul lebih dari enam orang.

Institut Pasteur Prancis lantas menerbitkan peringatan bahwa waktu makan malam bersama di rumah ataupun di luar rumah adalah salah satu penyebab utama infeksi Covid-19.

Menurut epidemiolog Institut Pasteur, Arnaud Fontanet, menganjurkan supaya dalam jamuan makan malam menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru tidak dihadiri oleh banyak orang dalam satu meja.

Sejumlah pemimpin Eropa yang sempat bertemu Macron dilaporkan langsung melakukan isolasi.

Antara lain Perdana Menteri Prancis Jean Castex, Perdana Menteri Portugis Antonio Costa, Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel.