Yordania Pesan 1 Juta Dosis Vaksin Corona Pfizer

CNN Indonesia
Selasa, 29 Des 2020 02:45 WIB
Kementerian Kesehatan Yordania memperkirakan pengiriman perdana vaksin corona Pfizer-BioNTech pada akhir Januari atau awal Februari 2021.
Kementerian Kesehatan Yordania memperkirakan pengiriman perdana vaksin corona Pfizer-BioNTech pada akhir Januari atau awal Februari 2021. Ilustrasi. (AFP/JUSTIN TALLIS).
Jakarta, CNN Indonesia --

Yordania memesan satu juta dosis vaksin corona buatan Pfizer dan BioNTech.

Kementerian Kesehatan Yordania memperkirakan pengiriman perdana vaksin tersebut pada akhir Januari atau awal Februari 2021.

"Yordania akan menerima 1 juta vaksin dari Pfizer-BioNTech secara bertahap dari Januari atau awal Februari," ujar Menteri Kesehatan Yordania Nazir Obeidat kepada Kantor Berita Petra, dilansir AFP, Selasa (29/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nazir mengungkapkan Yordania menargetkan untuk menyediakan vaksin covid-19 untuk lebih dari 20 persen penduduknya yang saat ini berjumlah 11 juta orang. Artinya, vaksin corona disuntikkan untuk setidaknya 2,2 juta warga.

Berdasarkan laporan terakhir, Yordania mencatat 289.748 kasus covid-19, termasuk 3.778 kasus di antaranya berujung kematian.

Pada medio Desember, pemerintah Yordania menyetujui penggunaan darurat vaksin corona Pfizer-BioNTech. Selain itu, pembicaraan untuk pengadaan vaksin dari produsen lain juga dilakukan.

Pekan lalu, Yordania juga meluncurkan situs pendaftaran bagi warga yang menginginkan vaksinasi. Syaratnya, mereka merupakan petugas kesehatan di garda depan, berusia di atas 60 tahun dan mengidap penyakit kronis.

Pengumuman itu disampaikan beberapa hari setelah pemerintah setempat menangkap jurnalis media daring Jamal Haddad. Haddap ditahan karena pemberitaan berisi dugaan vaksin corona telah tiba di Timur Tengah dan sejumlah pejabat telah mendapat vaksinasi.

Sumber AFP menyebut Haddad dituding "membahayakan keamanan publik dan menimbulkan hasutan serta gangguan bagi masyarakat".

(afp/sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER