Chile Catat Kasus Mutasi Baru Corona Pertama di Amerika Latin

CNN Indonesia
Rabu, 30 Des 2020 03:11 WIB
Seorang wanita Chile yang punya riwayat bepergian ke Inggris dinyatakan positif terinfeksi mutasi baru virus corona.
Seorang wanita Chile yang punya riwayat bepergian ke Inggris dinyatakan positif terinfeksi mutasi baru virus corona. Ilustrasi. (AP/Esteban Felix).
Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas Kesehatan Chile mendeteksi kasus mutasi baru virus corona pertama di Amerika Latin. Varian baru itu pertama kali terdeteksi di Inggris.

Para ahli meyakini varian baru itu lebih cepat menular dibandingkan jenis yang pertama kali ditemukan di China.

Seperti dilansir AFP, Rabu (30/12), mutasi baru tersebut ditemukan di tubuh seorang wanita Chile yang baru kembali dari Madrid pada 21 Desember 2020. Sebelumnya, ia sempat bepergian ke Inggris dan Dubai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Menteri Kesehatan Chile Paula Daza mengungkapkan wanita tersebut mulai menunjukkan gejala saat tiba di ibu kota Chile, Santiago. Setelah itu ia melakukan perjalanan menggunakan pesawat sejauh 800 kilometer (km) ke kota Temuco.

Sebagai respons atas kasus tersebut, pemerintah setempat mewajibkan warga lokal maupun asing yang tiba di Chile untuk melakukan karantina selama 10 hari mulai 31 Desember 2021.

Khusus bagi pendatang yang pernah singgah di Inggris dalam dua minggu sebelum tiba di Chile wajib karantina selama 14 hari.

Jangka waktu karantina dapat dipangkas menjadi seminggu apabila pendatang mampu menunjukkan hasil tes negatif covid-19.

Chile juga telah menangguhkan penerbangan dari Inggris sejak 20 Desember lalu. Kebijakan serupa diterapkan oleh lebih dari 50 negara.

Berdasarkan data terakhir, Chile mencatat lebih dari 600 ribu kasus corona di mana hampir 16.500 di antaranya berujung pada kematian.

(afp/sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER