Pemerintah Meksiko menawarkan suaka politik bagi pendiri situs pembocor WikiLeaks, Julian Assange (49).
Mereka juga menyatakan mendukung keputusan hakim pada pengadilan di Inggris yang menolak mengabulkan permintaan pemerintah Amerika Serikat supaya mengekstradisi Assange.
"Saya akan meminta pendapat menteri luar negeri dan pemerintah Inggris terkait kemungkinan membebaskan Assange dan menawarkan suaka politik oleh Meksiko," kata Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, dalam jumpa pers di Mexico City, seperti dilansir Reuters, Selasa (5/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Obrador menyatakan keputusan hakim pada pengadilan Inggris menolak permintaan AS untuk mengekstradisi Assange sebagai kemenangan atas rasa keadilan.
Pada tahun lalu, Obrador mendesak Inggris membebaskan Assange dengan mengatakan proses penahanannya sebagai penyiksaan. Dia juga mengatakan dokumen rahasia yang dibocorkan oleh WikiLeaks mengungkap bagaimana cara sekelompok pihak bisa mengatur dunia.
"Assange adalah pemberi kabar dan layak diberikan kesempatan, dan saya ingin memaafkannya. Kami akan bersedia melindunginya," ujar Obrador.
Hakim pada pengadilan Inggris menolak mengekstradisi Assange, yang menjadi buronan kasus pembocoran informasi rahasia, dengan alasan terdakwa mengalami gangguan kejiwaan dan berisiko tinggi melakukan tindakan bunuh diri.
Assange menghabiskan waktu selama sepuluh tahun terakhir dengan bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador di Inggris dan akhirnya ditahan. Dia membongkar sejumlah informasi dan telegram rahasia dan mempermalukan sejumlah pemerintahan.
Kisah hidupnya bahkan dibuat film dengan judul The Fifth Estate.
Sementara Obrador adalah presiden yang berasal dari kelompok sayap kiri di Meksiko. Sejak menjabat pada 2018, dia selalu berusaha melepaskan kelindan antara para politikus dan pengusaha serta korporasi demi cita-cita menjalankan pemerintahan yang bersih.
Assange menjadi buronan AS karena diduga berkonspirasi dengan analis intelijen militer AS, Chelsea Elizabeth Manning, untuk membongkar laporan intelijen AS pada 2010 lalu.
Dia lalu diberi suaka politik di Kedutaan Ekuador di London pada 2012, dan ditangkap pada April 2019 oleh kepolisian Inggris.
Jaksa AS mendakwa Assange atas 17 tuduhan spionase dan satu dakwaan penyalahgunaan komputer terkait publikasi dokumen militer dan diplomatik pemerintah yang bocor di WikiLeaks pada 2011 lalu. Dia terancam pidana 175 tahun penjara.
(reuters / ayp)