Jerman mengirim tenaga medis kemiliteran ke Portugal untuk memeriksa situasi dan bantuan penanganan pandemi Covid-19 yang bisa diberikan untuk negara tersebut.
Portugal, dengan konfirmasi kasus mencapai 668.951 dan 11.305 kematian, berjuang mengendalikan rekor lonjakan infeksi Covid-19 yang membuat rumah sakit dan tenaga kesehatan kewalahan.
Rumah sakit tercatat telah menggunakan dua per tiga tempat tidur instalasi gawat darurat (IGD) mereka untuk pasien Covid-19 dan rumah sakit militer telah mengubah kafetaria menjadi bangsal baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 53 pasien dipindahkan dari Rumah Sakit Fernando Fonseca di Lisbon pada Selasa (26/1) malam untuk mencegah sistem oksigen mereka kolaps.
Sebanyak 32 pasien lainnya dipindahkan pada Rabu (27/1) ke rumah sakit lainnya, menurut Kepala RS, Rui Santos, kepada media.
Portugal sempat bernasib lebih baik dibanding negara Eropa lainnya kala gelombang pertama pandemi. Namun kini negara itu memiliki rata-rata kasus baru harian sepekan tertinggi di dunia dan kematian per sejuta penduduk.
Pakar medis militer Jerman yang dikirim ke Portugal "akan menyelidiki situasi di lapangan dan mencoba mengidentidikasi dukungan seperti apa yang dibutuhkan dan layak," kata juru bicara Kementerian Pertahanan pada Rabu (27/1) malam.
Pernyataan itu sekaligus mengonfirmasi laporan yang diterbitkan oleh majalah Jerman, Der Spiegel.
Media Portugal, Observador melaporkan pakar medis Jerman telah mengunjungi Rumah Sakit Fernando Fonseca dan akan memeriksa pusat kesehatan lainnya selama masa menetap mereka.
Menteri Kesehatan Portugal Antonio Lacerda Sales mengatakan pemerintahannya sedang mencari bantuan lebih banyak dari mitra Eropa mereka.
Ketua Asosiasi Dokter, Miguel Guimaraes mengatakan kepada radio Observador bahwa masalah rumah sakit di Portugal bukan kekurangan oksigen, namun fakta bahwa fasilitas kesehatan tak sanggup menangani begitu banyak pasien dalam waktu bersamaan.
"Apa yang terjadi pada rumah sakit ini, dan khususnya di Lisbon, adalah kapasitas mereka sebagian besar telah kewalahan.. Itu yang kami sebut 'bencana kesehatan'," kata Guimaraes.
Presiden Badan Kesehatan Lisbon, Luis Pisco mengatakan kepada penyiar RTP bahwa rumah sakit sedang berusaha meningkatkan kapasitas tampungan mereka dan meningkatkan distribusi selama dua pekan ke depan.
(reuters/end)