AS Kaji Laporan WHO yang Sebut Corona Bukan dari Lab Wuhan

CNN Indonesia
Rabu, 10 Feb 2021 20:08 WIB
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden akan mengkaji data laporan WHO yang menyebut virus corona bukan berasal dari laboratorium di Wuhan, China.
Investigasi tim WHO di Wuhan mengungkap misteri virus corona. (REUTERS/THOMAS PETER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan mengkaji data laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut virus corona bukan berasal dari laboratorium di Wuhan, China.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa tinjauan itu akan dilakukan secara independen. Kata dia, pemerintah tidak akan terlibat dalam "perencanaan dan pelaksanaan" penyelidikan tersebut.

Dia menambahkan meskipun AS bergabung kembali dengan WHO, namun penting bagi negaranya memiliki tim ahli sendiri di China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim WHO telah menyelesaikan penyelidikan mengenai asal usul virus corona selama satu bulan di Wuhan. Dalam konferensi per pada Selasa (9/2), tim itu mengaku tidak menemukan asal-usul virus corona di sana.

Namun kepala tim yang dipimpin WHO mengatakan kelelawar tetap menjadi sumber potensial dan penularan virus melalui makanan beku merupakan kemungkinan yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Dia mengesampingkan bahwa virus berasal dari kebocoran laboratorium.

Peter Ben Embarek, yang memimpin tim ahli independen mengatakan kerja tim telah mengungkap informasi baru tetapi belum secara drastis mengubah gambaran mereka tentang wabah tersebut.

"Kemungkinan virus bocor dari laboratorium, yang telah menjadi subjek teori konspirasi, sangat tidak mungkin dan tidak memerlukan studi lebih lanjut, kata Embarek.

Sementara itu Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengaku tidak yakin para ahli WHO telah menerima kerja sama penuh dari China.

"Yah, saya pikir juri masih belum masuk. Saya pikir dengan jelas orang China, setidaknya sampai saat ini, belum menawarkan transparansi yang kami butuhkan," kata Price seperti dikutip dari Reuters.

Menurut dia, Amerika Serikat akan membuat keputusan berdasarkan data WHO dan intelijen sendiri.

(dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER