
Militer Myanmar akan membebaskan 23.314 tahanan pada perayaan Hari Serikat meski protes terhadap kudeta belum surut.
Hal itu dilontarkan oleh Jenderal Min Aung Hlaing dalam sebuah pernyataan pada Jumat (12/2).
Ini adalah amnesti pertama militer Myanmar yang merebut kekuasaan pemerintah pada 1 Februari 2021 lalu.
Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar (Tatmadaw) Jendral Min Aung Hlaing menggulingkan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi yang baru dilantik.
Militer menuduh ada indikasi kecurangan, sehingga Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memenangi pemilihan umum.
Pada pemilu yang dimenangkan Suu Kyi disebut terdapat setidaknya 8 juta pemilih palsu.